Ilustrasi industri manufaktur. Foto: dok MI/Susanto.
Ilustrasi industri manufaktur. Foto: dok MI/Susanto.

Menperin Pede Industri Manufaktur di 2022 Tumbuh 5%

Husen Miftahudin • 29 Desember 2021 20:23
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis pertumbuhan industri manufaktur mencapai lima persen pada tahun depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target tahun ini yang mencapai pertumbuhan sebesar 4,5 persen.
 
"Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, kami menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4-4,5 persen pada 2021 ini, dan sebesar 4,5 persen sampai lima persen pada 2022," ujar Agus pada acara Jumpa Pers Akhir 2021, Rabu, 29 Desember 2021.
 
Sejalan dengan hal tersebut, nilai ekspor industri manufaktur ditargetkan pada kisaran USD170 miliar hingga USD175 miliar pada 2021, dan akan mencapai USD175 miliar sampai USD180 miliar pada 2022.

"Sementara pada nilai investasi, Kemenperin menargetkan sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun pada 2021, dan sebesar Rp300 triliun sampai Rp310 triliun pada 2022. Kami juga menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 20,84 juta orang di 2022," imbuhnya.
 
Dalam upaya mencapai target-target tersebut, Agus telah mengidentifikasi berbagai tantangan yang akan dihadapi pada 2022. Tantangan tersebut antara lain terkait disrupsi dari supply chain, kelangkaan kontainer yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan perdagangan lewat laut, serta berbagai event internasional khususnya eksibisi atau pameran internasional yang diselenggarakan dalam bentuk virtual atau digital.
 
Berikutnya, ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong, dan perlu adanya upaya mitigasi terhadap gelombang varian virus Omicron pada sektor industri. "Kami juga mengkaji untuk adanya usulan pemberian insentif baru bagi sektor industri tertentu agar daya saing industri meningkat," jelas dia.
 
Untuk mencapai target-target tersebut, Kemenperin akan menggulirkan beberapa program utama. Misalnya, sebagai kelanjutan partner country Indonesia pada Hannover Messe 2020: Digital Edition dan dalam rangka mempersiapkan Indonesia menjadi partner country Hannover Messe 2023, Kemenperin kembali berpartisipasi sebagai special guest pada Hannover Messe 2022.
 
"Event tersebut penting karena Indonesia akan menerima penyerahan status partner country dari Portugal yang menjadi partner country Hannover Messe 2022, sekaligus memantapkan langkah Indonesia menapaki era Industri 4.0 bersama negara-negara industri di dunia," terangnya.

Isu industri dalam Presidensi G20

Selanjutnya, Indonesia resmi memegang Presidensi G20 pada 2022 mulai 1 Desember 2021, Pemerintah Indonesia menetapkan tema besar untuk presidensi ini, yaitu 'Recover Together, Recover Stronger'. Sebagai Presidensi pada forum G20 2022, Pemerintah Indonesia mengusulkan penambahan isu industri dalam Trade and Investment Working Group menjadi Trade, Investment and Industri Working Group (TIIWG).
 
Pada Working Group ini akan dilakukan pembahasan isu-isu prioritas terkait industri, perdagangan dan investasi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dunia dari dampak pandemi covid-19. Isu industri yang rencananya akan diusung dalam TIIWG adalah "Inclusive and Sustainable Industrialization via Industri 4.0" dalam tema besar penguatan SDGs untuk pemulihan ekonomi.
 
"Diharapkan hal ini dapat memantik diskusi negara Anggota G20 untuk mempercepat implementasi industri 4.0, meningkatkan pemerataan akses teknologi, memitigasi dampak negatif dari perubahan teknologi dan memperkuat kolaborasi untuk mendukung industri yang inklusif, berkelanjutan dan pemulihan ekonomi global," papar Agus.
 
Kemudian, melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) akan dibangun fasilitas produksi fitofarmaka sebanyak satu unit di Balai Besar Kimia Kemasan yang mendukung program substitusi impor. Ruang yang akan dibangun adalah Miniplant for Phytopharmaca Production, Smart Laboratory, Centre of Essential Oil, Soft Computing Room dan Satelite 4.0 for Phytopharmaca.
 
Pada 2022 juga akan dilakukan pengembangan kerja sama dan ekosistem PIDI 4.0 serta pengisian atas fasilitas showcase, peralatan pelatihan dan laboratorium riset dan test bed di PIDI 4.0. PIDI 4.0 juga akan fokus pada penyiapan SDM untuk kelembagaan PIDI serta pengembangan talent pool dan expert pool industri 4.0. Serta akan  dikembangkan juga satelit-satelit PIDI yang berada di satuan Pendidikan Politeknik Kemenperin dan perusahaan industri.
 
Program berikutnya dalam rangka mengurangi atau menghilangkan ketergantungan terhadap impor, Kemenperin mengambil inisiatif untuk membangun Indonesia Manufacturing Center (IMC). IMC akan menjembatani kesenjangan antara sisi demand dari industri terhadap permesinan dan sisi suplai permesinan dari hasil riset, pengembangan, dan inovasi baik oleh perguruan tinggi, lembaga riset, atau industri.
 
"Selain itu, sebagai upaya dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, pada 2022, Kemenperin akan kembali memberikan fasilitasi sertifikasi secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri meliputi tidak terbatas terhadap produk industri alat kesehatan, alsintan, farmasi, permesinan, elektronika dan telematika, logam, kelistrikan, kimia, pupuk, otomotif dan komponennya, keramik, semen, tekstil, dan produk IKM. Fasilitasi sertifikasi TKDN pada 2022 diberikan sekurang-kurangnya untuk 1.250 sertifikat produk," tutup Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan