Menurut catatan S&P Global, kenaikan PMI Manufaktur Indonesia pada bulan ketiga karena adanya produksi dan pesanan baru yang semakin meningkat. Selain itu, terjadi perbaikan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur di Indonesia selama tujuh bulan berturut-turut.
Dengan level tersebut, maka PMI Manufaktur Indonesia pada Maret 2022 mampu melampaui PMI Manufaktur Korea Selatan yang berada di level 51,2, Malaysia di 49,6, Tiongkok 48,1, Rusia 44,1, serta di atas rata-rata ASEAN sebesar 50,8.
"Kami terus menjaga dan memacu agar sektor industri dapat berproduksi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama pada bulan Ramadan dan Lebaran yang permintaannya akan meningkat," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 1 April 2022.
Febri menyampaikan, Kemenperin proaktif untuk memastikan pasokan dan distribusi terhadap produk industri berjalan baik sehingga sampai ke pasaran atau konsumen. "Pemerintah telah melaksanakan kebijakan strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintah terus mengakselerasi kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini sejalan dengan visi Presidensi G20 'Recover Together, Recover Stronger', salah satunya diharapkan dapat terwujud melalui sektor industri, bersama dengan sektor perdagangan dan investasi.
"Kementerian Perindustrian mengambil peran aktif dengan mengusulkan pembahasan mengenai sektor industri secara khusus dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang pertemuan pertamanya telah usai diselenggarakan di Solo, 29-31 Maret yang lalu," jelasnya.
Menanggapi hasil PMI Manufaktur Indonesia pada Maret 2022, Economics Associate Director IHS Markit Jingyi Pan menyampaikan, meski kenaikan output dan pesanan baru terlihat melambat karena menghadapi dampak covid-19 yang masih ada, kepercayaan bisnis semakin meningkat tajam di antara perusahaan manufaktur Indonesia di tengah gelombang virus terkini yang mulai mereda.
"Sangat penting untuk mengamati apakah sentimen positif berarti pertumbuhan produksi yang lebih baik pada bulan-bulan mendatang. Selain itu, berita baiknya adalah kondisi ketenagakerjaan membaik pada bulan Maret, karena perusahaan tetap percaya diri dalam memperbesar kapasitas tenaga kerja mereka, untuk menampung persyaratan produksi berkelanjutan dan yang akan datang," pungkas Jingyi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News