Ilustrasi pusat perbelanjaan/ mal - - Foto: MI/ Fransisco.
Ilustrasi pusat perbelanjaan/ mal - - Foto: MI/ Fransisco.

Kenaikan Konsumsi Masyarakat di Momen Puasa-Lebaran Bakal Bantu Pemulihan Mal

Antara • 06 April 2022 16:20
Jakarta: Momentum puasa dan Lebaran tahun ini diyakini bakal membantu pemulihan berbagai pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta. Pasalnya, pada saat momen Ramadan-Lebaran, tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat.
 
"Momentum Lebaran akan perlahan membantu pulihnya sektor ritel," kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia (konsultan properti) Ferry Salanto, dikutip dari Antara, Rabu, 6 April 2022.
 
Menurut Ferry, penyerapan ruang ritel di berbagai pusat perbelanjaan di wilayah Jabodetabek diperkirakan bakal kembali pulih setelah terkoreksi tajam selama 2020-2021. Hal itu karena berbagai tenant sudah mulai kembali melakukan ekspansi seiring peningkatan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini.

"Tingkat hunian di mal Jabodetabek cenderung stabil dalam tiga bulan terakhir, Jakarta 70,2 persen dan Bodetabek tercatat 69,8 persen," katanya.
 
Ia juga mengemukakan tarif sewa cenderung tidak bergerak selama setahun terakhir, begitu juga dengan tarif biaya pemeliharaan. Hal ini antara lain karena pengelola mal cenderung menahan tarif sewa untuk mempertahankan penyewa agar tidak pindah atau setop beroperasi.
 
Begitu pula halnya dengan kondisi perhotelan, masih menurut Ferry, pelonggaran peraturan perjalanan membuat semakin banyak orang yang melakukan perjalanan sehingga tingkat okupansi atau hunian di hotel juga sudah membaik sejak akhir 2021. "Diperkirakan kondisi ini tahun ini akan lebih baik dari 2021," katanya.
 
Ia mencontohkan, meski wisatawan domestik di Bali masih mendominasi dibandingkan wisatawan mancanegara, tetapi tingkat hunian diperkirakan akan terus membaik selama 2022 seiring dengan sejumlah perhelatan termasuk G20.
 
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif sejak akhir Januari 2022, karena terkendalinya varian Omicron.
 
"Meski sempat menurun, tetapi pemulihan ekonomi Indonesia dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan tren yang sangat positif sejak akhir Januari," papar Luhut.
 
Dia mengatakan terkendalinya varian Omicron menyebabkan pemulihan ekonomi mampu dijaga dengan baik. Hal ini, kata Luhut, terlihat dari indeks belanja yang kembali meningkat di semua wilayah, bahkan Bali dan Nusa Tenggara mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan