Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, selama ini banyak ibu yang menjalankan usahanya dengan baik secara lokal, namun minim mendapatkan kesempatan untuk berkembang karena tidak memiliki akses perbankan.
"Orange Bonds lebih dari sekadar instrument investasi. Ini roda penggerak transformasi sosial. Kami ingin membuktikan pasar modal bisa menjadi kekuatan untuk mendorong kesetaraan gender," kata Arief.
Arief mengungkapkan, penerbitan Orange Bonds dilakukan dalam dua skema, yaitu obligasi konvensional berwawasan sosial Rp6 triliun dan sukuk Mudharabah berbasis syariah senilai Rp10 triliun.
"Tahun ini, tahap awal telah terhinpun Rp1 triliun dari obligasi dan Rp1,75 triliun dari sukuk," ujarnya.
Dana yang terkumpulakan menjadi penggerak program PNM Mekaar dan Mekaar Syariah untuk mendorong para perempuan pelaku UMKM naik kelas.
Pengusaha ultra mikro itu diberikan akses modal dan pendampingan serta pengembangan usaha hingga pemasaran produk.
Pemilik usaha kuliner bebek, Hosnia, mengembangkan usahanya bersama PNM Mekaar sejak 2017. Dirinya telah menerima pembiayaan lanjutan dalam program PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) dengan plafon yang lebih besar.
"Memang bukan hanya diberi pembiayaan, tapi juga dibantu pengembangan dan didampingi. Diber pengetahuan dan solusi itu sangat membantu usaha saya," kata Hosnia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News