Desa Wisata. Foto: Medcom.id.
Desa Wisata. Foto: Medcom.id.

Cara Mengembangkan Potensi Desa Wisata

Arif Wicaksono • 21 Desember 2024 06:35
Jakarta: Pemerintah terus gencar mengembangkan potensi desa wisata sebagai destinasi unggulan Indonesia. Menurut data Jejaring Desa Wisata hingga 21 Oktober 2024 tercatat ada sebanyak 6.026 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi, dengan mayoritas merupakan desa wisata rintisan.
 
Baca juga: Biar Mandiri, Begini Cara Angkat Potensi Desa Wisata

Minat wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) untuk berwisata ke Indonesia terus meningkat sepanjang tahun ini dan diperkirakan akan semakin tinggi menjelang akhir tahun.
 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perjalanan wisnus di Indonesia dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai 839,39 juta perjalanan, naik 21,87 persen  dibandingkan periode yang sama pada 2023. Sementara itu, jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tercatat mencapai 11,57 juta kunjungan, tumbuh 20,45 persen  dibandingkan tahun sebelumnya.
 
CEO dan salah satu pendiri Atourin Benarivo Triadi Putra mengatakan Desa Wisata akan berkembang dengan konsep open trip sebagai alternatif wisata yang terjangkau, terutama bagi individu atau kelompok kecil yang ingin berbagi biaya perjalanan.

"Tren ini semakin populer berkat platform digital dan media sosial, terutama online travel agent (OTA), yang memudahkan wisatawan menemukan perjalanan bersama ke destinasi favorit," tegas dia dikutip Sabtu, 21 Desember 2024.
 
Dia menjelaskan open trip tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga membuka peluang untuk menjalin relasi baru, menjadikannya pilihan yang ideal bagi generasi muda yang menghargai pengalaman sosial.

Dorong pengembangan SDM

Namun tak semua Desa Wisata cocok untuk open trip. Dia mengatakan persoalan pengembangan desa wisata bisa dilakukan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penguasaan bahasa asing dan sifat yang ramah kepada tamu.
 
"Karena takutnya mereka enggak siap malah jadi impresi negatif. Jadi sebisa mungkin kita wisatawan bisa aman di desa wisata, " tegas dia.
 
Dia juga menyarakan pengelola desa wisata untuk menyiapkan beragam aktivitas wisata selain menawarkan pariwisata unggulan desa wisata.
 
Pengelola daerah wisata, menurut dia, bisa memperkenalkan tempat-tempat bersejarah yang bisa dikunjungi ketika kondisi cuaca tidak memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan laut.

Selain itu, Ia mengatakan, penyediaan layanan wisata kesehatan dan kebugaran juga bisa menjadi alternatif. Sebagai contoh, Desa Wisata Bilebante di Lombok Tengah menawarkan pengalaman spa di tengah sawah.

Memperbaiki fasilitas

Seorang travel influencer sekaligus pegiat desa wisata, Nandi menyampaikan desa wisata memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis komunitas.
 
Namun, banyak desa wisata yang masih membutuhkan dukungan untuk berkembang menjadi destinasi yang lebih dikenal. Meski memiliki daya tarik unik, banyak desa ini kurang terekspos di media sosial atau belum dilengkapi fasilitas memadai.
 
Pengembangan desa wisata memerlukan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, swasta, dan influencer. Pemerintah diharapkan memberikan pelatihan, sertifikasi, serta pendanaan.
 
"Komunitas lokal perlu diberdayakan agar menjadi aktor utama dalam pengelolaan desa wisata. Sementara itu, pihak swasta dapat berkontribusi dalam promosi dan penyediaan infrastruktur. Para influencer juga berperan dalam mempromosikan desa wisata melalui konten menarik di media sosial untuk meningkatkan daya tariknya,” tutup Nandi.

Dukungan kepada pelaku UMKM desa wisata

Direktur Utama TIKI Yulina Hastuti menuturkan tren meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata open trip dan kemajuan desa wisata harus diimbangi dengan tumbuhnya produksi kerajinan dari pelaku UMKM.
 
"Mulai dari produksi oleh-oleh khas, kuliner, hingga kerajinan cinderamata, berbagai peluang ekonomi akan tercipta bagi masyarakat lokal, yang membutuhkan dukungan logistik andal untuk menjangkau pasar yang lebih luas,: jelas dia.
 
Dengan layanan kurir yang andal, destinasi desa wisata menjadi lebih terhubung dengan pasar nasional maupun internasional, sehingga membantu pelaku UMKM mendapatkan pendapatan yang lebih berkelanjutan dan tidak hanya bergantung pada wisatawan yang datang langsung.
 
"Hal ini juga dapat meningkatkan daya tarik destinasi tersebut bagi wisatawan yang ingin mengakses produk lokal atau jasa terkait wisata," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan