Kementerian Pertanian mendorong petani tetap berproduksi selama masa pandemi untuk menjaga ketersediaan pangan (Foto:MI/Lilik)
Kementerian Pertanian mendorong petani tetap berproduksi selama masa pandemi untuk menjaga ketersediaan pangan (Foto:MI/Lilik)

Kementan Dorong Petani Jaga Produktivitas Selama Pandemi

Gervin Nathaniel Purba • 29 Mei 2021 23:24
Jakarta: Pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan bahan pangan selama pandemi covid-19. Salah satu caranya dengan mendorong petani agar tetap berproduksi.
 
"Kami ingin menjaga petani agar mampu (terus) memproduksi," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, pada Indonesian Food Summit 2021 yang digelar oleh Media Grup News, pada Selasa, 25 Mei. Indonesia Food Summit 2021 diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Media Group News untuk mendukung berbagai upaya percepatan dalam pembangunan ketahanan pangan di Indonesia.
 
Agung menjelaskan, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi petani dan sektor pertanian secara keseluruhan pada masa pandemi saat ini. Tantangan tersebut meliputi hambatan distribusi pangan antar wilayah, harga yang tidak berpola, perubahan pola konsumsi, dan perubahan ke transaksi daring.

"Dalam menghadapinya, kami telah melakukan sejumlah langkah mitigasi. Termasuk antisipasi anomali perubahan iklim," ujar Agung.
 
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai pembangunan ketahanan pangan oleh pemerintah sudah berada di trek yang tepat. Bahkan selama pandemi ini, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh positif.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian mengalami pertumbuhan 2,95 persen pada kuartal I 2021. Pertumbuhan positif ini melanjutkan tren yang dicapai tahun lalu yang tumbuh 1,75 persen di saat sektor-sektor lainnya mengalami kontraksi.
 
"Kita on the right track. Kita sudah dalam trek yang betul. Tinggal memang membutuhkan kebersamaan yang lebih kuat untuk menghadirkan pertanian yang lebih baik," kata Mentan Syahrul.
 
Tak hanya itu, ekspor komoditas pertanian Indonesia juga mengalami kenaikan dari Rp390,16 triliun di 2019 menjadi Rp451,77 triliun atau tumbuh 15,79 persen. Struktur nilai ekspor pertanian ini didominasi oleh subsektor perkebunan.
 
"Ini kondisi rill yang ada. Berarti semua produktivitas kita baik. Misalnya, tanaman pangan padi, jagung, hortikultura, termasuk sayur-sayuran dan lain-lain. Kemudian peternakan, dan tentu saja perkebunan kita sudah mampu menunjang hasil yang ada," ucap Mentan Syahrul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan