Luhut mencita-citakan hilirisasi industri semakin masif di Indonesia. Sebab, Indonesia selalu mengekspor bahan baku dan tidak pernah mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi. Produk Indonesia akhirnya tidak memiliki nilai lebih untuk menutupi kemiskinan.
Tiongkok dipilih jadi rekanan investasi bentuk teknologi pengolahan bahan baku dari nikel menjadi baterai litium. Dalam proses pembuatan, Indonesia membutuhkan HPAL yang merupakan material litium baterai kelas tinggi.
Indonesia dapat mengolah sendiri bahan baku menjadi barang siap pakai dengan bekerja sama dengan Tiongkok. Kerja sama pun telah dibuat sedemikian rupa agar Indonesia tidak sepenuhnya terikat dengan Tiongkok.
“Saya mengajukan banding kepada mereka apakah mereka mau melakukan teknologi transfer, membuat research center di Indonesia, dan mendirikan pendidikan politeknik untuk mendidik orang Indonesia. Dan mereka menyanggupinya,” ujar Luhut dalam program Kick Andy Double Check, Minggu 25 Juli 2021.
Masuknya investasi Tiongkok menciptkan 7 industri terintegrasi di Indonesia Timur. Perekonomian Indonesia Timur terkatrol. Akhirnya perekonomian Indonesia yang dulu berat di Pulau Jawa kini 30 persennya berada di Indonesia Timur.
“Manfaat lain dari hilirisasi yaitu pengurangan tenaga kerja Tiongkok seiring berjalannya waktu/ Seperti di Morong, 5 tahun berproduksi, sekarang sudah 10 orang Indonesia dan 1 orang Tiongkok. Jadi orang Tiongkok ini memang dari awal bertujuan mendidik orang Indonesia agar dapat berkembang dan mengolah industri ini sendiri,” terang Luhut. (Nabila Safarina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id