Ilustrasi Gedung Pertamina  - - Foto: dok Setkab
Ilustrasi Gedung Pertamina - - Foto: dok Setkab

Proses Transisi Diklaim Mulus, Pertamina Kelola Blok Rokan Mulai Senin

Suci Sedya Utami • 07 Agustus 2021 14:00
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengklaim telah berhasil menyelesaikan isu-isu utama dalam alih kelola Wilayah Kerja (WK) atau Blok Rokan.
 
Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus mengatakan keberhasilan ini diharapkan mendukung kelancaran kegiatan yang akan dilakukan PHR pascaalih kelola dan mendukung pencapaian target produksi hulu migas di masa mendatang.

 
"Kemarin (Kamis, 5 Agustus) kami menyelenggarakan rapat progress weekly meeting pembahasan transisi WK Rokan yang terakhir. Sebagian besar isu krusial yang dipantau oleh Tim Alih Kelola WK Rokan telah dapat diselesaikan, sehingga kami berharap PHR sudah dapat memulai kegiatan pada Senin, 9 Agustus 2021," kata Yunus dalam keterangan resmi, Sabtu, 7 Agustus 2021.

Menurutnya keberhasilan tersebut merupakan model alih kelola terbaik sehingga bisa digunakan oleh SKK Migas sebagai acuan untuk mengawal alih kelola WK lain.
 
Adapun Head of Agreement (HoA) Wilayah Kerja Rokan yang diinisiasi SKK Migas untuk mempertahankan tingkat produksi minyak pada akhir masa kontrak CPI telah berhasil merealisasi 103 sumur pengembangan.

 
Ia berharap kegiatan pemboran yang dilakukan CPI dapat dilanjutkan oleh PT PHR dengan mengebor 144 sumur pada 2021. Dengan begitu, produksi minyak dari wilayah kerja tersebut dapat dipertahankan sebesar 160 ribu barel per hari.
 
"Pengeboran merupakan salah satu dari sembilan isu utama yang dipantau Tim Alih Kelola untuk memastikan proses berjalan dengan baik. Migrasi data teknis dan operasi dapat diselesaikan setelah CPI dan PHR menandatangani berita acara," terang dia.
 
Studi terkait Chemical EOR telah dapat diselesaikan lebih cepat, sehingga studi dinamik telah dapat diselesaikan. Manajemen kontrak-kontrak yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasi telah dapat diselesaikan, antara lain dengan melakukan mirroring kontrak sebelumnya sehingga kebutuhan barang dan jasa yang dibutuhkan telah terkontrak.
 
Pengadaan listrik dan uap yang menjadi salah satu isu yang diperhatikan, juga telah mendapat solusi terbaik setelah Pertamina bekerja sama dengan PLN untuk menyelesaikan kontrak, termasuk kontrak pengadaan gas yang digunakan untuk mendukung operasional pembangkit.
 
Masalah ketenagakerjaan juga dapat diselesaikan sebagian besar pekerja PT CPI ditransfer ke PHR. Proses perizinan dan prosedur operasi juga sudah selesai ditransfer, sehingga dapat digunakan oleh PHR. Masalah lingkungan juga sudah dapat diperoleh kesepakatan sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
 
"Awal yang baik ini semoga menjadi bekal untuk mengawal operasional WK Rokan di bawah Pengelolaan PHR. Kami berharap, produksi WK Rokan dapat ditingkatkan kembali," jelas Taslim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan