Jakarta: PT Phapros Tbk, emiten farmasi nasional dan juga anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk, mencatat laba bersih sebesar Rp7,18 miliar di kuartal I-2021 atau naik sebanyak 254 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Laba dapat dicetak di tengah pandemi covid-19 yang belum berakhir.
"Pada triwulan I-2021, kami mencatatkan laba bersih Rp 7,18 miliar atau naik 254 persen dan EBITDA naik Rp46,82 miliar atau 465 persen secara tahun ke tahun (yoy) setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun pemasaran selama masa pandemi," kata Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko, Kamis, 27 Mei 2021.
Hadi, dalam konferensi pers secara virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku (TB) 2020, menambahkan meski sempat terdampak pandemi covid-19, pada 2020 lalu Phapros berhasil mengantongi penjualan sebesar lebih dari Rp980 miliar.
Hadi mengatakan peningkatan penjualan Phapros pada 2020 didominasi oleh segmen Obat Generik Berlogo (OGB) yang naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp738 miliar. Ia menambahkan di 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dan perlu upaya keras untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian.
"Meski kinerja di tahun lalu sempat mengalami koreksi, namun di triwulan satu di 2021 ini kami berhasil membalikkan keadaan," ujarnya.
Dalam RUPS TB 2020 ini disepakati pembagian dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp19,4 miliar kepada pemegang saham. Selain itu, pada RUPS tahun ini juga memutuskan pergantian pengurus sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
"Pada triwulan I-2021, kami mencatatkan laba bersih Rp 7,18 miliar atau naik 254 persen dan EBITDA naik Rp46,82 miliar atau 465 persen secara tahun ke tahun (yoy) setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun pemasaran selama masa pandemi," kata Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko, Kamis, 27 Mei 2021.
Hadi, dalam konferensi pers secara virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku (TB) 2020, menambahkan meski sempat terdampak pandemi covid-19, pada 2020 lalu Phapros berhasil mengantongi penjualan sebesar lebih dari Rp980 miliar.
Hadi mengatakan peningkatan penjualan Phapros pada 2020 didominasi oleh segmen Obat Generik Berlogo (OGB) yang naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp738 miliar. Ia menambahkan di 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dan perlu upaya keras untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian.
"Meski kinerja di tahun lalu sempat mengalami koreksi, namun di triwulan satu di 2021 ini kami berhasil membalikkan keadaan," ujarnya.
Dalam RUPS TB 2020 ini disepakati pembagian dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp19,4 miliar kepada pemegang saham. Selain itu, pada RUPS tahun ini juga memutuskan pergantian pengurus sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu.
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief.
Komisaris Independen: Zainal Abidin.
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar.
Direksi
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief.
Komisaris Independen: Zainal Abidin.
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar.
Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: David E.S. Sidjabat.
Direktur Produksi: Syamsul Huda.
Direktur Pemasaran: Tri Andayani.
Lebih lanjut, untuk terus meningkatkan performanya di tengah kondisi menantang saat ini, Hadi menambahkan, Direksi PT Phapros Tbk telah menyusun berbagai rencana strategis. Rencana itu, lanjutnya, seperti melakukan pengembangan bisnis strategis.
"Yang terdiri dari pengembangan bisnis organik, peluncuran produk baru pada tahun ini dan dua tahun ke depan, serta peningkatan utilitas melalui harmonisasi di Phapros Group," ujarnya.
Hadi mengatakan di 2021 dan 2022 Phapros memiliki target minimal 10 peluncuran produk baru. "Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang di antaranya adalah antibiotik, antidiabetes, dan antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk," jelasnya.
Sedangkan hingga 2023, masih kata Hadi, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik. Manajemen PT Phapros Tbk yakin kinerja sampai dengan akhir tahun ini akan terus meningkat tajam sehingga target pertumbuhan, baik revenue maupun net profit secara double digit akan tercapai.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: David E.S. Sidjabat.
Direktur Produksi: Syamsul Huda.
Direktur Pemasaran: Tri Andayani.
Lebih lanjut, untuk terus meningkatkan performanya di tengah kondisi menantang saat ini, Hadi menambahkan, Direksi PT Phapros Tbk telah menyusun berbagai rencana strategis. Rencana itu, lanjutnya, seperti melakukan pengembangan bisnis strategis.
"Yang terdiri dari pengembangan bisnis organik, peluncuran produk baru pada tahun ini dan dua tahun ke depan, serta peningkatan utilitas melalui harmonisasi di Phapros Group," ujarnya.
Hadi mengatakan di 2021 dan 2022 Phapros memiliki target minimal 10 peluncuran produk baru. "Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang di antaranya adalah antibiotik, antidiabetes, dan antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk," jelasnya.
Sedangkan hingga 2023, masih kata Hadi, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik. Manajemen PT Phapros Tbk yakin kinerja sampai dengan akhir tahun ini akan terus meningkat tajam sehingga target pertumbuhan, baik revenue maupun net profit secara double digit akan tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News