Ilustrasi ribuan kontainer yang siap diekspor  - - Foto: MI/ Pius Erlangga
Ilustrasi ribuan kontainer yang siap diekspor - - Foto: MI/ Pius Erlangga

Demi Kelancaran Ekspor, Kemendag Fasilitasi Kebutuhan Ribuan Kontainer

Husen Miftahudin • 30 September 2021 19:42
Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil membantu pelaku usaha dalam negeri untuk mendapatkan ruang kapal/kontainer di tengah kelangkaan pasokan global.
 
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut Indonesia saat ini tengah kebanjiran pesanan (order) akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
 
"Seperti kita ketahui bahwa masalah ekspor, terutama masalah kelangkaan dari peti kemas ini menjadi masalah yang serius di kala Indonesia kebanjiran order dengan datangnya order-order karena terjadinya perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Kamis, 30 September 2021.

Adapun sektor yang difasilitasi Kemendag untuk mendapatkan ruang kapal/kontainer adalah industri furnitur dan industri makanan minuman (mamin). Untuk industri furnitur, MLO telah menyanggupi pemenuhan kebutuhan kontainer sebanyak 800-1.000 per bulan ke New York, Loas Angeler, Savannah, Baltimore, dan Florida.
 
Sedangkan untuk industri mamin, MLO akan membantu memenuhi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500-3.800 per bulan ke berbagai tujuan ekspor seperti ASEAN, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, negara-negara Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
 
"Adapun beberapa yang menggunakan kontainer penting dan on going adalah industri garmen, alas kaki, elektronika, produk kayu termasuk furnitur, dan produk-produk garmen lainnya yang saat ini mendapatkan order yang sangat tinggi dari AS," paparnya.
 
Lutfi menjelaskan bahwa suplai kebutuhan kontainer untuk ekspor barang-barang Indonesia berasal dari berbagai negara. Dalam hal ini, Kemendag mempertemukan pelaku yang memiliki kontainer dengan para eksportir yang membutuhkan kontainer.
 
"Jadi salah satunya yang kita temukan itu adalah importir, misalnya kedelai. Itu mereka datang bisa membawa 2.000 kontainer per bulannya. Kemudian saya ketemukan sama industri furnitur yang memerlukan kontainer setidaknya 1.000 kontainer seminggunya. Jadi ini kita aturin untuk mereka bertemu, dan paling tidak untuk memperpendek permasalahan-permasalahan. Pengalaman kita setelah mempertemukan itu pasti ketemu jalannya," pungkas Lutfi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan