Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WIKA Ade Wahyu mengatakan pemegang saham mayoritas rencananya akan digantikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"Ini akan dilakukan perubahan terhadap Peraturan Pemerintah yang dahulu yaitu PP 107 Tahun 2015 itu, WIKA menjadi lead konsorsium PSBI. Nah, mungkin nanti akan berubah lead-nya, ini akan berpindah ke PT KAI," kata Ade dalam Public Expose Live BEI 2021, Rabu, 8 September 2021.
Nantinya, kata Ade, PT KAI akan mendapatkan suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rangka pemenuhan ekuitas untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Proses pembuatan PP ini masih digodok di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Sekretariat Negara," ucapnya.
Namun untuk saat ini, porsi pemegang saham pada PSBI masih sama. Ade menyebutkan WIKA masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan persentase 38 persen, Jasa Marga 12 persen, PT KAI 25 persen, dan PTPN VIII 25 persen.
"Update terkait shareholder tetap sama sampai dengan saat ini," sebutnya.
Kendati demikian, Ade memastikan rencana perubahan shareholder tidak berdampak pada konstruksi proyek. Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung tetap ditargetkan selesai pada akhir 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News