Direktur Operasional PT Bigi Multi Internasional David GA Ardhani menjelaskan baik Bigi Multi Internasional maupun Zhejiang Uniview Technologies Co Ltd menyadari bahwa sulit mengendalikan penyebaran pandemi covid-19 di Indonesia. Tantangan ini tentu perlu dicarikan jalan keluarnya. Kondisi itu yang akhirnya mendorong pembuatan solusi berupa produk Uniview Three Solutions Heat Tracker.
"Uniview mendukung penerapan new normal di Indonesia," kata David, dalam keterangan resminya, Rabu, 29 Juli 2020.
Pada 28 Juli 2020, PT Bigi Multi Internasional yang merupakan bagian dari PTI Group bersama perusahaan Zhejiang Uniview Technologies Co Ltd mengumumkan peluncuran produk tersebut. Langkah itu menjadi simbol bagi kedua perusahaan dalam menghadapi pandemi covid-19 di Indonesia.
CEO Bigi Multi Internasional Nicko C Salim menambahkan guna mendukung Uniview dalam perluasan bisnis, pihaknya memperkuat hubungan kerja sama. Kerja sama ini menjadi kesempatan untuk menggali potensi Industri keamanan Indonesia melalui pengembangan produk yang menyesuaikan kebutuhan pasar.
"Bersama, kedua perusahaan berdedikasi untuk menciptakan platform dalam penyediaan produk yang cocok untuk menghadapi pandemi covid-19 di Indonesia," ucapnya.
Di sisi lain, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto mengatakan minimal 50 persen efikasi vaksin covid-19 atau efektivitas vaksin dalam memberi manfaat untuk mencegah covid-19 menginfeksi.
"Kalau vaskin bisa melindungi 60 persen maka seluruh penduduk Indonesia harus divaksinasi," kata Wien Kusharyoto.
Wien menuturkan hal itu didasarkan pada ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat bahwa vaksin covid-19 pada masa depan yang dapat dipakai perlu untuk mencegah atau mengurangi keparahan penyakit setidaknya 50 persen.
Sementara itu, belum ada regulasi di Indonesia yang menentukan berapa persen efikasi vaksin covid-19 sehingga dapat dijadikan vaksin untuk pencegahan pandemi itu. Wien menuturkan jika vaksin bisa melindungi 60 persen dari total populasi maka seluruh penduduk Indonesia harus divaksinasi.
Hal itu, lanjutnya, untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan di masyarakat terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19. Dia menuturkan ada kemungkinan bahwa suatu vaksin hanya memberikan efektivitas 50-60 persen dari yang divaksinasi.
Namun, ada juga kemungkinan kandidat vaksin tidak memberikan efektivitas sampai 50 persen sehingga tidak bisa digunakan sebagai vaksin. Jika ada yang menerima suatu vaksin tetapi tidak mendapatkan manfaat dari vaksin itu, maka dia harus menerima vaksin lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News