Stasiun MRT siapkan ruang isolasi khusus penumpang yang diduga terpapar covid-19. Foto: Antara.
Stasiun MRT siapkan ruang isolasi khusus penumpang yang diduga terpapar covid-19. Foto: Antara.

Ruang Isolasi untuk Penumpang MRT yang Diduga Terpapar Covid-19

Syah Sabur • 12 Juni 2020 21:06
Jakarta: Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang di masa PSBB transisi, MRT Jakarta telah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk penumpang yang diduga terpapar virus korona di 13 stasiun. Ruangan ini dimaksudkan guna mengantisipasi penyebaran virus korona.
 
Menurut Dirut MRT Jakarta William Sabandar, ruang isolasi sudah ada di setiap stasiun. Sehingga memang disiapkan perangkat khususnya. Pihaknya pun mengalokasikan anggaran khusus untuk menyiapkan ruang isolasi.
 
"Untuk itu, petugas MRT sudah dibekali berbagai peralatan yang diperlukan dan sudah melakukan simulasi untuk mengevakuasi penumpang yang sakit. Tim medis juga selalu berjaga di ruang isolasi tersebut," jelas William dalam Forum Jurnalis yang digelar online, Kamis, 11 Juni 2020.

William mengemukakan ruang isolasi diperlukan guna mengantisipasi jika suatu saat ada penumpang yang ternyata lolos dari pemeriksaan thermal scanner. "Jika orang tersebut ternyata sakit atau ada indikasi yang menunjukkan covid-19 atau tiba-tiba jatuh kan harus ada tempatnya. Sebab, menangani orang yang diduga terpapar covid-19 perlu tempat khusus dengan protokol khusus yang ditangani petugas yang paham," jelasnya.
 
Untuk itu, pihak MRT sudah menyiapkan anggaran untuk pelatihan tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi standar minimal.
 
William juga menjelaskan, penyediaan ruang isolasi dilakukan untuk mengikuti aturan pemerintah yang mengharuskan fasilitas publik memiliki ruang isolasi. Hal itu sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa MRT Jakarta benar-benar serius mengurangi penyebaran covid-19.
 
Meski demikian, William berharap ruang isolasi yang sudah disediakan sebagai langkah preventif tak perlu digunakan.
 
"Kita berharap ini hanya untuk pencegahan dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Yang penting, kami siapkan ruang P3K di setiap stasiun dan ruang isolasi yang terkait covid-19 ini juga ada di seluruh stasiun," tutup William.
 
Saat ini secara bertahap waktu operasional MRT Jakarta telah kembali normal dengan waktu tunggu per kereta lima menit di waktu sibuk dan 10 menit di waktu normal. Secara berangsur jumlah pengguna MRT Jakarta pun meningkat hingga belasan ribu semenjak PSBB transisi diterapkan. Penumpang MRT Jakarta sejak PSBB Transisi dimulai sudah mengalami peningkatan.
 
Pada Senin kemarin, 8 Juni 2020, tercatat 12.279 penumpang. Besoknya meningkat jadi 12.815 penumpang, dan Rabu, 10 Juni 2020 bertambah lagi jadi 13.308 penumpang. Karena itu, protokol kesehatan dan fasilitas pendukung terkait covid-19 semakin disiapkan oleh BUMD milik Provinsi DKI Jakarta itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan