"Kemudian pembangunan ditargetkan selesai pada akhir 2023, yang kemudian dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning, dan mulai beroperasi pada Mei 2024," ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 September 2022.
Menurut Tony, ketika smelter baru PTFI beroperasi, akan memungkinkan PTFI untuk memurnikan seluruh konsentrat tembaga di dalam negeri.
"Bagaimana supaya industri yang lebih hilir, seperti pabrik kabel, mobil listrik, dan lain-lain dapat memanfaatkan hasil produksi smelter PTFI ini agar nilai tambahnya lebih besar lagi. Tentunya penghargaan ini memotivasi PTFI untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," jelas Tony.
Baca juga: Menteri ESDM: Pembangunan Smelter Freeport Semakin Berprogres |
Terkait pembangunan tersebut, perseroan pun menerima penghargaan Peringkat 1 dalam Capaian Realisasi Investasi kategori Penanaman Modal Asing di Jawa Timur. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa kepada Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi dalam rangkaian acara East Java Investment Week 2022, di Surabaya.
Penghargaan tersebut sehubungan dengan investasi PTFI dalam membangun pabrik smelter baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur dengan total senilai sekitar Rp43 triliun. Smelter baru ini berkapasitas 1,7 juta DMT konsentrat tembaga per tahun dan merupakan smelter kedua PTFI, dengan smelter pertama telah dibangun sejak 1996 bersama dengan Mitsubishi membentuk perusahaan PT Smelting.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa menjelaskan pertumbuhan investasi dan ekonomi di Jawa Timur sesungguhnya hasil sinergitas yang terbangun dari semua pihak.
"Gairah investasi di Jatim terbukti dengan tingginya kinerja investasi yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II-2022. Pada periode tersebut, realisasi investasi Jawa Timur meningkat mencapai 69,2 persen (y-o-y) . Realisasi investasi ini bahkan melampaui realisasi nasional sebesar 35,5 persen (y-o-y)," ujar Khofifah.
Ia menambahkan, kinerja investasi pada triwulan II terdiri dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat sebesar 198,1 persen. Sedangkan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 34,1 persen. Selain itu, Khofifah mengapresiasi berbagai pihak yang berkontribusi pada investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News