"Selain meningkatkan citra bangsa dan daya saing pariwisata Indonesia, kemudahan layanan keimigrasian ini tentu akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisman dan devisa yang akan menjadi target capaian kinerja pariwisata Indonesia," kata Wamenparekraf dalam peluncuran e-Voa di Bali dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 12 November 2022.
Aplikasi e-Voa dinilai mempermudah wisman melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia, sehingga kemudahan maupun kecepatan administrasi berpengaruh terhadap antusiasme wisatawan berkunjung ke tanah air.
"Wisatawan sangat menghargai kenyamanan dan dengan adanya aplikasi e-Voa ini akan memudahkan wisman masuk ke Indonesia, tanpa perlu mengantre di bandara (seamless experience)," ujar Angela. Penerapan e-Voa akan diberlakukan secara bertahap dengan mengutamakan layanan VoA di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Dukung Pelaksanaan G20, BRI Berikan Fasilitas Pembayaran Online e-Visa |
Saat ini, baru 26 negara teratas pengguna VoA yang dapat menikmati layanan e-Voa. Sejumlah negara tersebut terdiri dari Australia, Argentina, Brasil, Belgium, Kanada, Tiongkok, Denmark, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, Timor Leste, Turkiye, Ukraina, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Angela mengharapkan layanan ini dapat diperluas ke negara-negara pasar potensial lainnya agar target kunjungan wisman yang ditetapkan antara 1,8 juta-3,6 juta wisman di 2022 dapat terpenuhi.
"Semoga penerapan e-Voa ini akan meningkatkan daya saing atau competitiveness Indonesia sebagai destinasi utama dunia, sehingga target wisman tahun ini dapat tercapai dan mendorong penciptaan tenaga kerja demi pemulihan ekonomi pascapandemi," ucapnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News