Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Luhut Pastikan Impor 1 Juta Ton CPO Bawa Angin Segar bagi Harga TBS Sawit

Annisa ayu artanti • 27 Juli 2022 19:30
Beijing: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan impor Crude Palm Oil (CPO) sebanyak satu juta ton ke Tiongkok akan mengerek harga Tandan Buah Sekar (TBS) di tingkat petani.
 
Komitmen untuk menambah impor CPO dari Indonesia sebesar satu juta ton ini merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT Li Keqiang di Beijing yang nantinya akan meningkatkan jumlah dan nilai ekspor dari produk CPO Indonesia.
 
"Kami berharap Tiongkok dapat terus melanjutkan dan meningkatkan perdagangan minyak sawit dari Indonesia," ucap Menko Luhut dalam keterangan resmi, Rabu, 27 Juli 2022.

Luhut menambahkan, kelapa sawit merupakan tanaman minyak yang paling produktif dan juga menjadi komoditas penting bagi perdagangan dunia. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk berperan sebagai supplier utama untuk bahan pangan penting ini.
 
"Dengan menjadi supplier utama CPO dunia, tentu akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit di Indonesia yang jumlahnya mencapai 16 juta," ucapnya.
 
Baca juga: Asosiasi Akui Petani Masih Menderita Meski Pungutan Ekspor CPO Dicabut

 
Selain membahas mengenai perdagangan CPO, pertemuan delegasi kedua negara juga membahas kerja sama di berbagai bidang seperti investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta kemaritiman. Pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara juga menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut.
 
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan Tiongkok. Kedua negara pun menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan akan diuji coba pada akhir tahun 2022.
 
"Presiden Jokowi menyampaikan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui USD100 miliar. Sehingga peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar. Karena itu kami sebagai pembantu Presiden akan terus mencari potensi sumber ekonomi lain yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan