Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.

Menperin: Pulih dari Pandemi, Utilisasi Industri TPT Naik Jadi 70%

Husen Miftahudin • 29 Juli 2022 10:31
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan utilisasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) naik ke angka 70 persen. Hal ini mengindikasikan industri tersebut pulih dari dampak pandemi covid-19.
 
"Pemerintah terus memacu utilitas industri tekstil agar kembali ke tingkat utilisasi sebelum pandemi, yaitu antara 60 persen sampai 80 persen sehingga dapat menopang ekspor nasional. Secara bertahap sektor ini sudah mulai pulih. Saat ini utilisasinya di angka 70 persen," sebut Agus, dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Juli 2022.
 
Sementara itu, nilai ekspor TPT naik secara signifikan sebesar 28 persen dibanding tahun lalu, yang utamanya didorong oleh pakaian jadi dan benang. "Investasi industri juga mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen sampai kuartal I-2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," imbuhnya.

Sebagai salah satu sektor prioritas, industri TPT merupakan bagian tak terpisahkan dari program Making Indonesia 4.0. Agenda Making Indonesia 4.0 pada industri tekstil di Indonesia diarahkan untuk menjadikan industri tekstil nasional sebagai pemimpin dalam produksi pakaian fungsional.
 
Pada 2025, industri TPT nasional ditargetkan dapat memenuhi sebagian besar permintaan domestik, mencapai peningkatan ekspor sebesar 15 persen per tahun, dan menjadi Top 5 manufaktur tekstil di dunia pada 2030 dengan spesialisasi di functional clothing.
 
"Implementasi agenda Making Indonesia 4.0 di industri TPT telah dimulai dengan beberapa aktivitas mulai dari membangun konektivitas dan perbaikan alur aliran material TPT, kemudian training manajer transformasi 4.0 pada industri TPT," tutur Menperin.
 
Selain itu, dilaksanakan pilot project daur ulang dan circular economy dalam rangka sustainability, penyiapan lighthouse nasional TPT 4.0 untuk sektor benang dan kain, verifikasi INDI 4.0 atau Indonesia Industry 4.0 Readiness Index dan asesmen dalam rangka INDI Awards (penghargaan kepada industri yang telah menerapkan industri 4.0), serta insentif restrukturisasi mesin.
 
"Untuk mempercepat proses transformasi digital dan pencapaian target tersebut, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 yang menawarkan lima layanan utama dalam membantu industri TPT secara khusus," tandasnya.
 
Baca juga: Raih Kucuran Investasi Jepang, Rachmat Gobel: Indonesia Harus Perkuat SDM!

 
Di samping itu, Kemenperin melakukan upgrading Politeknik STTT Bandung untuk menjadi capability center bagi pengembangan sumber daya manusia industri tekstil. "Kami mengundang para pelaku industri tekstil untuk memanfaatkan layanan-layanan ini dalam rangka meningkatkan daya saing produk TPT nasional di pasar global," tegas Agus.
 
Agus menyampaikan, industri TPT terus memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional sebagai jaring pengaman sosial dan penghasil devisa. Sebagai jaring pengaman sosial, industri TPT mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang atau mencapai 18,79 persen dari total pekerja di sektor industri manufaktur.
 
"Sementara itu, sebagai penghasil devisa, nilai ekspor industri TPT menembus USD13,02 miliar pada 2021," tutur dia.
 
Ia juga mengemukakan, industri TPT memiliki peranan strategis dalam proses industrialisasi. "Ini karena input dan output industri TPT mempunyai keterkaitan kuat dengan industri lain maupun sektor ekonomi lain, mulai dari bahan baku berupa serat sampai dengan barang konsumsi berupa pakaian jadi dan barang jadi," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan