Pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik energi terbarukan melalui PLTS oleh Pertamina Hulu Energi kepada masyarakat daerah terpencil. Foto: dok PHE.
Pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik energi terbarukan melalui PLTS oleh Pertamina Hulu Energi kepada masyarakat daerah terpencil. Foto: dok PHE.

Pertamina Beri Akses Energi Surya hingga Daerah Terpencil

Husen Miftahudin • 18 November 2022 14:41
Jakarta: PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjamin keamanan pasokan dan akses energi diwujudkan lewat program berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam inisiatif Desa Energi Berdikari. Dengan tersedianya akses listrik dari pemanfaatan EBT di dua daerah terpencil, pengurangan emisi mencapai 375,61 ton CO2eq per tahun dan masyarakat dapat melakukan penghematan dari pembelian BBM yang selama ini digunakan untuk pemakaian genset hingga Rp704 juta per tahun.
 
Program unggulan berbasis EBT dalam inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina di lingkungan Subholding Upstream dikembangkan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan merupakan program pemanfaatan energi baru terbarukan dari energi surya melalui Program 'Kembang Bersinar' dan 'Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST)' di wilayah pesisir Delta Mahakam, Kalimantan Timur yang  mendukung pencapaian SDGs 7.
 
Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PHE mengatakan, pemanfaatan EBT bagi yang sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga digunakan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan berkontribusi pada pencapaian SDGs 8 dan mendukung pencapaian SDGs 13 dari aspek lingkungan.

Sepanjang 2018 hingga 2022, sebanyak lebih dari 2.300 unit solar home system telah dikembangkan PHM untuk menyediakan akses energi terbarukan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
 
"Melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina berbasis EBT, Subholding Upstream mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi energi yang tersedia dan mengubahnya menjadi sumber daya yang berkelanjutan," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
 
Program Kembang Bersinar dijalankan PHM di Kelurahan Muara Pegah, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, dengan mengembangkan inovasi pengelolaan solar home system (SHS) sebagai substitusi generator berbahan bakar diesel. Pengelolaan program ini dilakukan oleh masyarakat setempat melalui Badan Pelaksana Listrik Tenaga Surya (BPLTS). Program ini berhasil menjadi solusi atas  keterbatasan akses listrik yang sebelumnya sering dihadapi masyarakat.
 
Baca juga: Pertamina Hulu Energi Agresif Bor Sumur Eksplorasi

 
Di daerah terpencil lainnya di pesisir Delta Mahakam, yaitu Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, PHM  mengembangkan pengelolaan SHS melalui program BEST. Program BEST dikelola oleh unit usaha milik desa (BUMDes) untuk menggantikan generator berbahan bakar diesel.
 
PHE sendiri telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).
 
"PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik," tutup Arya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan