Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementan Titik Sundari menyampaikan bahwa varietas tersebut merupakan hasil pengembangan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balitkabi Kementan dan akan ditanam di luas area yang tersedia.
"Proses tanam akan digelar pada Januari, April, dan Agustus 2021. Sedangkan waktu panen diperkirakan berlangsung pada April, Juli dan November 2021," kata Titik dikutip dari Antara, Selasa, 12 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagai gambaran, saat ini ada benih jenis BS dan FS yang mampu menghasilkan kedelai berkualitas. Bahkan dari program kedelai nasional seluas 125 ribu hektare (ha), dapat dipenuhi dari benih BS sebanyak 1.788 kilogram (kg). Dari benih BS, akan menghasilkan benih FS sebanyak 28.611 kg.
Tugas Balitkabi adalah menyediakan benih BS dan FS. Benih tersebut dapat diperbanyak lagi oleh Balai Benih Tanaman Pangan (BPTP), penangkar benih untuk selanjutnya dijadikan benih SS hingga ES.
Dengan perhitungan hasil kelas benih FS, tadi dapat digunakan sebagai bahan tanam selanjutnya. Bahkan, dua jenis benih itu bisa diturunkan lagi menjadi benih SS 515 ribu kg hingga benih ES 10,3 juta kg.
"Dari ES masih dapat diturunkan lagi sampai empat kali, yakni BR 1, BR 2, BR 3, dan BR 4. Dari angka hitungan diatas semua varietas ini mampu memenuhi luas tanam kedelai sesuai program nasional 125 ribu ha," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa tahun ini pihaknya akan fokus pada pelipatgandaan produksi kedelai dalam negeri yang akan diimplementasikan dalam 200 hari.
Menurut Mentan, peningkatan produksi kedelai dalam negeri yang berdaya bersaing baik kualitas maupun harganya merupakan program prioritas pembangunan pertanian ke depan. Program konkretnya yakni melalui perluasan areal tanam dan meningkatkan pelibatan integrator, unit-unit kerja Kementan dan pemerintah daerah.
"Masalah kedelai yang ada saat ini adalah kontraksi global, khususnya akibat pandemi covid-19. Kami menyikapinya dengan siapkan langkah konkret mendorong petani tingkatkan produksi. Program aksi nyatanya kami susun, tapi bagi kami yang terpenting bagaimana dapat diimplementasikan di lapangan. Ini yang kita pastikan," kata Mentan Syahrul.
(SAW)