Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) bisa meniru Pemda Wonosobo yang menyerap seluruh hasil panen petaninya. Langkah tersebut bisa digerakkan secara nasional agar menggairahkan aktivitas kerja petani dan stabilitas harga jual.
"Ini barangkali Kementan bisa gunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saya nanti ingin menyampaikan kepada Pak Wapres," kata Lukman dalam dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu, 30 September 2020.
Lukman menyayangkan di beberapa daerah sentra produksi pada saat panen harga jual produk hortikultura seperti tomat, cabai dan bawang merah jatuh. Padahal, di tengah pandemi kelebihan stok tersebut mestinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga ketahanan pangan selama musim paceklik.
"Produk hortikultura seperti tomat, cabai, bawang merah itu over stok dan biaya penen lebih mahal daripada harga jualnya. Kalau tidak dilakukan (penyerapan) itu maka nanti hilanglah petani kita, dalam jangka panjang Indonesia akan alami kesulitan," paparnya.
Badan penyangga produk hasil pertanian tersebut dapat merupakan lembaga baru atau mengoptimalkan lembaga yang sudah ada seperti Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan. Lembaga tersebut sejauh ini sudah melakukan serapan dan penjualan langsung akan tetapi skalanya belum cukup besar.
"Saya tertarik dengan badan yang sudah ada, kemudian melakukan pembelian di daerah-daerah sehingga hasil produk pertanian ini bisa dibeli. Petani bisa terjamin produknya, tidak akan over stok, harga stabil dan distribusi terjaga," ungkapnya.
Menurut Lukman, dengan peran dan fungsi strategis yang luas BKP bisa mengoptimalkan dana PEN di kementerian dan lembaga yang serapannya masih terkendala hingga akhir tahun. Stok hasil panen petani itu pun bisa kembali menjadi barang produktif dan bernilai tinggi saat dikelola profesional.
"Dana PEN di luar kesehatan dan jaring pengaman sosial, dari Rp100,6 trilun baru Rp88 triliun yang terserap. Sementara tinggal beberapa bulan lagi hingga akhir tahun dan mungkin bisa diarahkan ke sana," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News