Ilustrasi. Foto : Medcom.
Ilustrasi. Foto : Medcom.

Meski Pendapatan Tergerus, MIND ID Catat Laba Rp698 Miliar di 2020

Suci Sedya Utami • 13 April 2021 16:53
Jakarta: Holding industri pertambangan atau Mining Industrial Indonesia (MIND ID) mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp698,17 miliar di 2020. Perolehan laba ini lebih baik dibanding 2019 yang tercatat rugi Rp1,2 triliun.
 
Perolehan laba tersebut dibukukan di tengah penurunan pendapatan. Laba tahun lalu ditopang oleh setoran dari PT Freeport Indonesia (PTFI) 2020 sebesar Rp2,09 triliun. PTFI berhasil membukukan laba tahun lalu setelah di 2019 mengalami kerugian Rp576,23 miliar.
 
Mengutip laporan keuangan MIND ID yang dipublikasi di situs Singapore Stock Exchange (SGX), Selasa, 13 April 2021, pendapatan MIND ID pada tahun lalu sebesar Rp66,57 triliun atau turun 17,4 persen dari 2019 yang tembus Rp80,63 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi pada semua komoditas perseroan emas, batu bara, logam timah dan tin solder, alumunium, feronikel, bijih nikel, dan lainnya. Produk emas yang merupakan kontributor terbesar pendapatan perseroan mencatatkan penurunan pendapatan dari Rp22,46 triliun pada 2019 menjadi Rp19,35 triliun pada 2020.
 
Pendapatan dari batu bara turun menjadi Rp17,27 triliun pada 2020 dari Rp21,42 triliun pada 2019, logam timah dan tin solder turun menjadi Rp14,31 triliun pada 2020 dari Rp18,10 triliun pada 2019, aluminium turun menjadi Rp6,56 triliun pada 2020 dari Rp6,91 triliun pada 2019.
 
Kemudian pendapatan dari feronikel turun menjadi Rp4,66 triliun pada 2020 dari Rp4,87 triliun pada 2019, bijih nikel turun menjadi Rp1,96 triliun pada 2020 dari Rp3,78 triliun pada 2019, dan pendapatan dari produk lainnya turun menjadi Rp2,08 triliun pada 2020 dari Rp2,37 triliun pada 2019.
 
Selain pendapatan dari penjualan komoditas, pendapatan dari bisnis jasa pemurnian logam mulia dan jasa lainnya tahun lalu juga mengalami penurunan dari Rp379,27 miliar dari 2019 yang sebesar Rp703,61 miliar.
 
Dari sisi beban, perseroan mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan dari Rp66,13 triliun pada 2019 menjadi Rp54,97 triliun pada 2020. Beban umum dan administrasi juga tercatat turun menjadi Rp5,1 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran turun menjadi Rp1,3 triliun.
 
Lebih lanjut, dari kinerja tersebut, kontribusi holding tambang ke negara melalui setoran royalti, pajak dan retribusi sebesar Rp2,24 triliun. Turun dibandingkan setoran ke negara di 2019 yang sebesar Rp2,78 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan