Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming . Foto : Hipmi.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming . Foto : Hipmi.

Ini Rekomendasi Rakernas Hipmi XVII yang Dibuka Presiden Jokowi

Arif Wicaksono • 08 Maret 2021 14:04
Jakarta: Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming mengatakan ada beberapa poin rekomendasi dari Rakernas XVII Hipmi. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkuat perekonomian nasional pascapandemi dan memaksimalkan peran Hipmi dalam mendorong transformasi perekonomian nasional yang lebih maju, produktif, dan berdaya saing.
 
"Hipmi akan meningkatkan program pelatihan kewirausahaan dan persiapan perkaderan pemimpin masa depan untuk meningkatkan jumlah serta kapasitas pengusaha nasional dan pemimpin muda. Kita dorong kader terbaik untuk kontribusi kepada bangsa dan negara," ujar Maming, dalam acara penutupan Rakernas XVII Hipmi, dikutip dalam keterangan resminya, Senin, 8 Maret 2021.
 
Dalam rangkaian acara Rakernas ke XVII, salah satu yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo yaitu mencintai produk Indonesia, nantinya akan digaungkan ke seluruh provinsi dan badan pengurus cabang (BPC) Hipmi. Maming yakin, hal ini bisa jadi melonjak untuk perekonomian Indonesia.

"Melalui Forum Rakernas ini, Hipmi bertekad mendorong semangat mencintai produk dalam negeri. Hipmi akan melakukan kampanye cinta produk dalam negeri di semua tingkatan. Kita akan bersurat secara resmi ke seluruh BPD Hipmi se Indonesia untuk gaungkan pakai produk lokal dan kita akan kampanye secara masif," ucapnya.
 
Dengan mencintai produk dalam negeri, diharapkan agar produk nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Arahan Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk buatan Indonesia harus dimaknai bahwa Presiden memberi peluang para pengusaha lokal agar bisa semakin berinovasi dalam meningkatkan daya saing produk di dalam negeri.
 
"Pemerintah saat ini sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang sangat mendukung pemakaian produk dalam negeri. Bahkan di kementerian dan BUMN sudah ada yang mulai menerapkan kebijakan ini seperti Kementerian PUPR yang mewajibkan pemakaian produk lokal untuk proyek infrastruktur terutama proyek infrastruktur pemerintah," ungkapnya.
 
Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu menjelaskan Hipmi berharap agar langkah ini bisa diterapkan juga oleh para produsen-produsen besar di Indonesia agar lebih mau secara ikhlas untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya dan tidak hanya pemerintah tetapi pihak swasta juga harus memiliki rasa cinta produk buatan dalam negeri.
 
"Jangan sampai nanti malah langkah pemerintah yang sudah memprioritaskan penggunaan produk-produk dalam negeri dalam belanja negara ataupun BUMN, tetapi tidak dimanfaatkan para produsen besar tersebut karena tidak mau berupaya meningkatkan TKDN dalam proses produksinya. Nanti multiplier effect seperti yang diharapkan presiden malah tidak terjadi," tuturnya.
 
Selain itu, Hipmi juga mendorong kolaborasi antara usaha besar dan usaha kecil, antara BUMN dengan swasta, antara pengusaha asing dengan pengusaha lokal. Dengan ini diharapkan pertumbuhan yang tercipta adalah pertumbuhan yang inklusif, pertumbuhan yang berkeadilan sosial.
 
"Mendorong inovasi dan penerapan teknologi dalam usaha terutama pada usaha yang dikelola oleh anggota Hipmi. Program ini dilakukan dengan mendorong kolaborasi bersama pemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga pembiayaan," imbuhnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan