PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus memperluas ekosistem pertanian lewat program Makmur. Foto : Mi/Ramdani.
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus memperluas ekosistem pertanian lewat program Makmur. Foto : Mi/Ramdani.

Pupuk Kaltim Perluas Ekosistem Pertanian ke Indonesia Timur

Husen Miftahudin • 16 Maret 2022 10:48
Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus memperluas ekosistem pertanian lewat program Makmur. Langkah tersebut sebagai upaya untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian nasional.
 
Sepanjang 2021, program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target sebanyak 9.000 petani. Selain itu, PKT juga berhasil mengembangkan 18.110 hektare atau berhasil merealisasikan hingga 151 persen dari target 2021.
 
"Sejak awal terbentuknya program Makmur, kami menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya," ungkap Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Maret 2022.

Qomaruzzaman menjelaskan, selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, PKT juga terus memperkuat kolaborasi end to end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi.
 
"Melalui upaya ini, diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga mendorong tercapainya kesejahteraan petani secara finansial," tuturnya.
 
Pada tahun ini, lanjut dia, PKT akan terus fokus memperluas pengembangan program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur, mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.
 
Selain itu, PKT juga fokus pada penerapan triple bottom-line 3P (people, planet, dan profit) di setiap langkah yang akan dilakukan kedepannya, guna menjamin budidaya pertanian yang berkelanjutan.
 
"Integrasi teknologi pun menjadi salah satu fokus PKT agar dalam proses menjalankan program semakin efektif dan efisien untuk mencapai target di tahun 2022 ini," harap Qomaruzzaman.
 
Project Manager Program Makmur PKT Adrian R.D. Putera menyampaikan bahwa selama lebih dari dua tahun memperluas program Makmur, PKT juga melihat adanya tren dalam pengembangannya.
 
Program Makmur terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit.
 
Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan PKT, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam program Makmur.
 
"Kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan program Makmur, di antaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," tuturnya.
 
Guna menciptakan manfaat yang lebih luas kepada sebanyak-banyaknya petani, PKT menargetkan 25 ribu petani menjadi anggota program Makmur di tahun ini sesuai dengan RKAP, dan target cakupan lahan mencapai 60 ribu hektare yang tersebar di wilayah pengembangan program Makmur yang dimandatkan kepada PKT, yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.
 
"Beberapa wilayah pengembangan program Makmur PKT khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. Oleh karena itu, dengan adanya program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat," tutup Adrian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan