Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan. Foto: Biro Humas Kemendag.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan. Foto: Biro Humas Kemendag.

Kemendag Pecut UKM Fesyen Muslim RI Mendunia

Husen Miftahudin • 14 April 2022 11:39
Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mewujudkan Indonesia sebagai produsen halal dunia sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan fesyen muslim di pasar lokal dan global, serta mendukung Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. Hal tersebut diimplementasikan dengan menggelar kegiatan In Store Promotion Ramadan Fashion Festival 2022 di Mal Gandaria City pada 13-17 April 2022. Pameran ini diselenggarakan sesuai arahan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
 
"In Store Promotion Ramadan Fashion Festival merupakan jembatan dalam menyukseskan JMFW 2023, sesuai dengan Roadmap Fashion Muslim Indonesia. Diharapkan, merek-merek yang berpartisipasi di In Store Promotion dengan cakupan lokal ini kedepannya akan semakin kuat sehingga mampu naik kelas dan mencetak merek yang dapat dikenal oleh pasar mancanegara," ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 April 2022.
 
Oke menjelaskan, JFMW 2022 memfokuskan pada penguatan merek (branding). Sedangkan JMFW 2023 fokusnya akan tetap berkesinambungan dan menjadi langkah selanjutnya yaitu penguatan jejaring kerja (networking) di industri fesyen internasional.
 
"In Store Promotion Ramadan Fashion Festival diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik atas perkembangan dari industri produk halal Indonesia. Selain itu, dapat mengajak konsumen untuk membeli produk fesyen muslim dalam negeri buatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang memiliki desain dan kualitas bagus," tuturnya.

Oke menuturkan, kinerja industri halal Tanah Air menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dalam dua tahun terakhir dan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, sektor fesyen muslim Indonesia menempati posisi ke-3 dunia setelah Arab Saudi dan Turki.
 
Nilai transaksi industri halal pada 2021, umat muslim dunia membelanjakan sekitar dari USD2,02 triliun untuk kebutuhan bidang makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan sektor-sektor syariah lainnya. Jumlah tersebut meningkat 3,2 persen dibandingkan 2018.
 
"Sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat prospektif. Untuk itu, pemerintah saat ini tengah mendorong perkembangan industri halal di Indonesia. Kemendag bersama mitra strategis bekerja sama dalam mengembangkan dan mempromosikan industri halal dalam negeri agar bisa bersaing dan menjadi pemenang tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional," tutur Oke.
 
Menurut Oke, ada dua kunci utama untuk mempercepat proses transformasi digitalisasi UKM Indonesia, yaitu dengan kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi yang sinergis dari pemerintah dan sektor privat dapat membantu UKM memperlebar akses pasar melalui pengembangan kapasitas bagi UKM dan perluasan jaringan bekerja sama dengan pelaku usaha. Sedangkan inovasi melalui pemanfaatan teknologi di platform niaga elektronik (e-commerce) dapat membantu para UKM beradaptasi dan meraih peluang di samping perdagangan konvensional.
 
"Melalui dua kunci utama kolaborasi dan inovasi, didukung regulasi yang baik, kami meyakini UKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional. Dalam konteks industri produk halal, dengan adanya tren konsumsi produk halal khususnya fesyen busana muslim dan produk terkait lainnya yang cenderung meningkat, kita harus jeli dalam menangkap kesempatan emas ini," tambah Oke.
 
Selain itu, lanjut Oke, Indonesia harus memanfaatkan kemajuan teknologi seperti sosial media dan platform e-commerce untuk menggenjot aktivitas perdagangan termasuk produk halal. "Sebagai salah satu pemain untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT), Indonesia perlu terus menghasilkan beragam inovasi produk guna menjawab permintaan pasar domestik dan internasional sehingga pada akhirnya Indonesia dapat menjadi pusat produsen fesyen muslim terbesar di dunia," pungkas Oke.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan