Penyaluran kredit tumbuh 5,4 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp158,9 triliun, sementara Laba Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) naik 4,9 persen YoY menjadi Rp5 triliun.
“Kinerja positif Permata Bank sepanjang sembilan bulan ini menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 Oktber 2025.
Fokus pada prinsip kehati-hatian dan pertumbuhan berkelanjutan
Menghadapi kondisi ekonomi global yang dinamis, Permata Bank tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, terutama dalam penyaluran kredit.Selain itu, bank juga terus mengoptimalkan struktur neraca untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai.
Hasilnya, Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat di level 80,9 persen pada kuartal III-2025. Sementara total aset bank tumbuh 5,7 persen YoY menjadi Rp269,3 triliun, dengan dana pihak ketiga (DPK) naik 6,9 persen YoY menjadi Rp195,9 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 17,3 persen, membuat rasio CASA naik menjadi 60,5 persen, dari 55,1 persen di periode yang sama tahun lalu.
| Baca juga: PermataBank Wealth Wisdom 2025: Bekal Finansial di Tengah Dunia yang Tak Pasti |
Kredit tumbuh, kualitas tetap terjaga
Di sisi pembiayaan, Permata Bank mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 5,4 persen YoY menjadi Rp158,9 triliun.Pendorong utama berasal dari segmen Korporasi yang naik 8,2 persen YoY menjadi Rp93,9 triliun, dan segmen Komersial yang tumbuh 10,4 persen YoY menjadi Rp20,9 triliun.
Kualitas kredit juga terjaga sehat, tercermin dari Non Performing Loan (NPL) Gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing di level 2,1 persen dan 7,0 persen, lebih baik dibandingkan 8,0 persen pada periode sama tahun lalu.
Bank juga membentuk NPL Coverage Ratio dan LAR Coverage Ratio yang kuat, masing-masing di 351 persen dan 107 persen, sebagai cadangan konservatif terhadap potensi penurunan kualitas kredit.
Likuiditas aman dan permodalan kuat
Permata Bank menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai regulasi di Indonesia. Hingga kuartal III-2025, Liquidity Coverage Ratio (LCR) tercatat rata-rata 292,9 persen, sedangkan Net Stable Funding Ratio (NSFR) berada di level 132,9 persen.Struktur permodalan pun tetap kokoh. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dan CET-1 masing-masing berada di 35,0 persen dan 26,8 persen, termasuk salah satu yang terkuat di antara bank-bank besar di Indonesia.
Unit Usaha Syariah (UUS) Permata Bank juga menorehkan hasil positif. Laba Operasional sebelum Provisi naik 12 persen YoY menjadi Rp598,6 miliar, didukung oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 9,4 persen YoY.
Dari sisi pendanaan, DPK Syariah mencapai Rp26,9 triliun, tumbuh berkat CASA Syariah yang meningkat 15,1 persen YoY. Rasio CASA Syariah pun naik menjadi 66,1 persen, jauh di atas rata-rata industri perbankan syariah nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id