Peluncuran KIK EBA Syariah ini menandai langkah konkret BRI-MI dalam memperkuat inovasi dan diversifikasi produk investasi berbasis prinsip Syariah di pasar modal Indonesia.
Dengan total nilai penerbitan sebesar Rp1,95 triliun, produk ini didukung oleh asset dasar berupa Hak Pendapatan Tol PT Jakarta Lingkar Baratsatu Berupa Manfaat Atas Ruas Jalan Tol JORR W1 Yang Dihitung Berdasarkan Arus Kendaraan Yang Melintasi Ruas Jalan Tol JORR I dan mendapatkan peringkat AAA dari Pefindo.
Peluncuran KIK EBA Syariah BRI-MI JLB disambut sangat antusias oleh pasar. Minat investor pada masa penawaran tercatat hampir dua kali lipat dari total rencana penerbitan.
Capaian ini tidak hanya menegaskan tingginya kepercayaan investor terhadap BRI-MI, tetapi juga menunjukkan permintaan yang signifikan terhadap instrumen investasi yang menawarkan kombinasi imbal hasil menarik dan kepatuhan Syariah yang terjamin.
Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah bukti komitmen BRI-MI untuk menghadirkan inovasi investasi bernilai tambah.
"Respons positif dari pasar menunjukkan keyakinan investor terhadap produk yang dikelola secara prudent dan transparan. Kehadiran KIK EBA Syariah BRI-MI JLB ini akan semakin memperkuat kontribusi BRI-MI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Tina.
Struktur produk ini dirancang untuk mencapai dua tujuan strategis: menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur nasional dan memastikan kesesuaian penuh dengan prinsip Syariah.
Kesesuaian Syariah KIK EBA ini didasarkan pada Fatwa DSN No. 125/DSN-MUI/XI/2018 tentang KIK-EBA Berdasarkan Prinsip Syariah, dan telah memperoleh Opini Kesesuaian Syariah dari Tenaga Ahli Syariah DSN-MUI. Produk ini juga diperkuat dengan peringkat AAA dari Pefindo, menjamin kualitas aset dan manajemen risiko yang tinggi.
Keberhasilan peluncuran ini sekaligus menyoroti potensi besar pasar modal Syariah di Indonesia yang masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat luas.
Data menunjukkan, nilai outstanding EBA konvensional mencapai Rp1,9 triliun, sementara EBA-SP Syariah baru sebesar Rp297 miliar hingga 2024. Perbandingan serupa terlihat pada instrumen lain (Obligasi Rp136 T vs. Sukuk Rp21 T), serta indeks saham (40 indeks konvensional berbanding 5 indeks Syariah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News