Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengunjungi industri pengolahan porang lokal - - Foto: dok BPMI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengunjungi industri pengolahan porang lokal - - Foto: dok BPMI

Kemenperin Genjot Potensi Porang Lokal Sejajar Produk Impor

Husen Miftahudin • 27 November 2021 15:33
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengoptimalkan potensi porang dan pakan hijauan lokal. Setidaknya, kualitas produk-produk tersebut dapat sejajar dengan produk impor.
 
"Kami berupaya agar tepung glukomanan lokal dapat menyamai kualitas produk impor, sehingga nantinya juga bisa menjadi bagian dari rantai suplai global, selain dimanfaatkan oleh industri dalam negeri, khususnya mamin (makanan dan minuman)," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Mohammad Ari Kurnia Taufik dalam forum The 3rd Indonesia-Taiwan Dialogue on The Food Industry, dikutip dari siaran persnya, Sabtu, 27 November 2021.
 
Dalam forum tersebut, jelasnya, Indonesia juga mengusulkan tema dialog mendatang yang terkait dengan food and feed industry (industri pakan ternak). Menurut dia, industri pakan ternak menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan industri mamin.

"Supply pakan yang baik dan berkelanjutan akan ikut mendorong industri makanan dan minuman ke depannya," tambah Ari.

 
Ia mengungkapkan ide-ide kerja sama dari Indonesia dalam forum tersebut diterima dengan baik oleh Taiwan. "Langkah berikutnya, dalam waktu dekat kami akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini bersama dengan pemangku kepentingan terkait," tutur dia.
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyampaikan bahwa teknologi untuk memproduksi produk hilirisasi porang, seperti tepung glukomanan, belum sepenuhnya dikuasai industri dalam negeri.
 
"Oleh karena itu, kerjasama dengan Taiwan diharapkan dapat meningkatkan penguasaan teknologi industri dalam memproduksi produk hilirisasi porang," ucapnya.
 
Pemerintah Indonesia juga memiliki rencana untuk mengoptimalkan pakan hijauan sebagai sumber pakan konsentrat silase bagi ternak, unggas, dan akuakultur.
 
Pakar pakan ternak dari IPB University Luki Abdullah menyampaikan, teknologi yang dikembangkan pihaknya adalah menggunakan pakan hijauan seperti sorgum dan indigofera sebagai sumber pakan konsentrat silase.
 
"Kami mengembangkan pakan melalui teknologi fermentasi untuk memproduksi pakan yang bernutrisi tinggi dalam bentuk pellet, tepung, dan jerami. Dari penelitian kami, pakan yang kami hasilkan dapat meningkatkan produktivitas susu sapi dan meningkatkan bobot hewan ternak secara signifikan," pungkas Luki.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan