Adapun prediksi mencapai USD10 miliar pada 2025 utamanya didorong oleh kategori perawatan diri (perawatan rambut dan perawatan tubuh) dan skincare, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang pesat sebesar enam persen. Peluang pasar yang besar ini menempatkan perusahaan terkait untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Hal itu yang membuat Co-Founder dan CEO Base Yaumi Fauziah Sugiharta mengaku terus memperkuat posisi perusahaan dalam mengembangkan industri kecantikan di Indonesia. Guna menunjang hal tersebut, dirinya pun membuka peluang dari mana pun termasuk bekerja sama dengan sejumlah investor.
"Kami bersemangat untuk melanjutkan kemitraan jangka panjang dengan partner investor yang sudah bergabung dan memulai kemitraan strategis dengan investor baru untuk memperkuat posisi perusahaan dalam mengembangkan industri kecantikan di Indonesia," kata Co-Founder dan CEO Base Yaumi Fauziah Sugiharta, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 Oktober 2021.
Co-Founder dan Chief Product Officer Base Ratih Permata Sari menambahkan pihaknya ingin membangun perusahaan tech-beauty yang relevan untuk generasi milenial dan Gen-Z, dengan pihaknya terus mendengarkan dan memperbarui pengalaman digital dan kualitas produk fisik agar selalu memiliki hubungan yang erat dengan konsumen.
"Dan tentunya berusaha memahami kebutuhan mereka. Alur distribusi utama adalah melalui jalur pemasaran daring, dan kondisi pandemi membantu kami mempercepat laju adopsi pembelian produk karena semakin banyak jumlah konsumen yang berbelanja melalui handphone mereka," tuturnya.
Lantaran masih besarnya potensi dan peluang di industri kecantikan itu yang membuat Base, sebuah perusahaan kecantikan, mendapatkan perolehan dana pra-seri A dengan nominal yang tidak disebutkan di mana pendanaan tersebut dipimpin oleh Skystar Capital. Pendanaan segar akan mempercepat kapasitas perusahaan meliputi teknologi dan upaya pertumbuhan.
"Kita berharap dapat memperluas Base di Indonesia," kata Partner dari Skystar Capital Geraldine Oetama.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menjaga dan memastikan bahwa pasar Indonesia hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan pertumbuhan ekonomi negara lain.
"Kita tidak anti asing, tetapi kita harus pastikan pasar kita adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain," ujar Erick Thohir.
Menurut Menteri BUMN, pasar Indonesia harus dijaga bersama-sama karena hal tersebut sangat mahal dan berharga. "Kita memiliki pasar yang besar, kita punya nilai jual yang besar maka dari itu kemarin ketika saya berbicara di Bursa Efek Indonesia (BEI), ayo kita sebagai pejabat publik dan mencintai negara, kita jaga pasar kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id