"Relokasi pabrik tersebut merupakan salah satu langkah yang strategis dalam pencapaian program substitusi impor 35 persen dan pendalaman struktur industri, khususnya untuk produk AC. Tingginya nilai impor AC juga menjadi perhatian Kemenperin," ujar Agus dalam siaran persnya, Selasa, 16 November 2021.
Sejalan dengan program substitusi impor 35 persen dan Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), Kemenperin terus berupaya dan mendorong kementerian/lembaga terkait serta para stakeholder agar pangsa pasar produk AC dapat didominasi hasil produksi dalam negeri.
"Kami juga meminta agar para produsen AC lainnya menangkap peluang ini untuk dapat berproduksi di Indonesia," harap Agus.
Nilai TKDN produk AC
Ia menambahkan, fasilitas produksi AC yang dimiliki oleh Panasonic Manufacturing Indonesia merupakan salah satu upaya pendalaman struktur industri elektronik. Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk AC yang mencapai 40 persen menunjukkan sebagian komponen telah diproduksi oleh Panasonic Manufacturing Indonesia di dalam negeri."Saya melihat Panasonic Manufacturing Indonesia dapat meningkatkan investasi, terutama untuk sektor komponen AC yang belum diproduksi di dalam negeri, salah satunya produk compressor," terangnya.
Agus menyebut, ini merupakan waktu bagi pemerintah untuk menetapkan threshold TKDN produk elektronika sebagai syarat edar produk. Hal ini perlu dikaji karena dapat memberikan dukungan dan juga keyakinan bagi para calon investor dan industri yang akan merelokasi pabrik ke Indonesia, agar produknya dapat diserap oleh pasar dalam negeri.
Agus juga memberikan apresiasi kepada Panasonic Manufacturing Indonesia atas dukungannya terhadap upaya pendalaman struktur industri elektronika dengan terus berinovasi dan menambah lini produk yang mampu mengisi pasar lokal maupun internasional.
"Partisipasi dan kontribusi bukan hanya dilihat dari berapa besar investasi tapi dilihat dari pembukaan pasar ekspor yang dihasilkan. Selain itu, dari pendalaman struktur yang juga melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM). Juga dapat dilihat dari relokasi seperti yang kita saksikan hari ini, yaitu relokasi AC inverter dari Malaysia," paparnya.
Pasar produk AC Indonesia
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menjelaskan, pasar produk AC di Indonesia mencapai sekitar 1,8 Juta set per tahun. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat."Namun, saat ini suplai dari produsen dalam negeri masih sekitar 20 persen. Oleh karena itu, perbedaan antara supply dan demand ini dapat dijadikan peluang oleh produsen-produsen AC untuk dapat melakukan proses produksi di Indonesia," ujarnya.
Data menunjukkan, impor produk AC tergolong besar, yakni USD0,33 miliar pada 2020, turun 19 persen dibandingkan impor 2019 sebesar USD0,41 miliar. Namun, data impor pada kuartal III-2021 menunjukkan bahwa impor produk AC kembali mengalami kenaikan sebesar 36,8 persen dari USD0,29 miliar periode yang sama tahun sebelumnya menjadi USD0,398 miliar.
"Di sisi lain, ekspor produk AC juga mengalami kenaikan sebesar 136,5 persen dari USD0,55 miliar pada kuartal III-2020 menjadi USD0,13 miliar pada kuartal III-2021. Hal ini menunjukkan adanya potensi pasar AC di dalam negeri yang semakin meningkat serta peningkatan produksi dan daya saing industri AC untuk pangsa ekspor," pungkas Taufiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id