"Lewat penandatanganan MoU kerja sama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Jerman ini, maka penandatanganan tiga MoU yang ditargetkan Kemendag telah tercapai. Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Kami berharap kontrak kerja sama dapat sesegera mungkin direalisasikan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha dalam keterangan resmi, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Beberapa produk Indonesia yang dapat didorong ekspornya ke Jerman mencakup produk mesin cetak dan fotokopi, alas kaki olahraga, bijih tembaga, resistor listrik, kelapa sawit, karet, dan cokelat. Selain itu, produk yang kerap diimpor dari Jerman antara lain mesin, produk logam seperti besi, baja, alumunium, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan, dan pupuk.
Konsul Jenderal RI Hamburg Ardian Wicaksono mengatakan upaya peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Jerman dapat mendorong kembali hubungan dagang kedua negara yang terdampak pandemi covid-19.
"Kami menghargai upaya fasilitasi Kemendag untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jerman, khususnya di tengah pandemi. Jerman merupakan salah satu negara mitra dagang Indonesia yang hubungan perdagangan bilateralnya menurun sejak tiga tahun terakhir, yaitu minus 9,43 persen. Namun kami optimistis, kita dapat meningkatkan kembali nilai ekspor ke Jerman," imbuh Ardian.
Sementara itu, Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto mengaku siap untuk mengawal kelanjutan proses kerja sama imbal dagang kedua negara hingga pengiriman barang-barang produk Indonesia ke Jerman.
Total perdagangan Indonesia dan Jerman pada periode Januari-Juni 2021 tercatat sebesar USD2,85 miliar. Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD1,37 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD1,48 miliar, sehingga defisit nonmigas bagi Indonesia sebesar USD113,36 juta. Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan Jerman mencapai USD5,48 miliar.
Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar US 2,46 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD3,02 miliar. Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan terhadap Jerman sebesar USD567,57 juta.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Jerman pada 2020 antara lain alas kaki, mesin, peralatan mekanis, bahan sandang, bijih mineral, karet dan produk-produk karet. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Jerman, antara lain mesin, peralatan mekanis, peralatan optik, mesin listrik, kendaraan, dan beragam produk kimia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News