Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan penanggulangan pandemi covid-19 adalah tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu pihaknya ikut membantu upaya pemerintah dengan menggelar acara vaksinasi yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kita bekerja sama dengan Pemprov DKI menggelar vaksinasi. Sudah disiapkan vaksin untuk seribu orang peserta vaksinasi, sampai 14 Agustus nanti," ujar Heru, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Agustus 2021.
Dalam kerja sama tersebut, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta membantu menyediakan vaksin Sinovac untuk 1.000 orang peserta vaksinasi. Pemprov juga ikut membantu dengan mengumpulkan masyarakat di sekitar lokasi vaksinasi yang belum divaksin.
"Sebelumnya, pertengahan Juli lalu, di lokasi ini juga kita menggelar vaksinasi dengan target 1,000 orang, tapi yang datang hanya 864 orang. Jadi kali ini kita strateginya jemput bola, dengan dibantu RT, RW, dan pihak kelurahan, untuk mengajak masyarakat," ungkap dia.
Adapun vaksinasi ini melibatkan 15 orang tenaga kesehatan dan 30 orang pendukung. Heru memastikan bahwa acara vaksinasi digelar dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Peserta vaksinasi juga diatur alurnya, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
Untuk ikut Sentra Vaksinasi PII, warga hanya perlu datang membawa kartu tanda identitas. Peserta vaksinasi bisa datang langsung ke lokasi vaksinasi, dan mendaftar di lokasi. Di acara tersebut, selain yang belum mendapat vaksin, juga diakomodasi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama Sinovac.
Terkait pandemi covid-19, para insinyur yang bergerak di bidang konstruksi hingga pariwisata ikut terdampak, hanya insinyur yang bergerak di bidang telekomunikasi yang relatif tidak terdampak. "Dampak bagi insinyur sama seperti yang dialami masyarakat lain. Memengaruhi sejumlah proyek-proyek yang dikerjakan oleh insinyur," tuturnya.
Sementara terkait penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Heru mendukung penuh. Sebab, tidak ada pilihan lain selain menerapkan pembatasan kegiatan sosial dan masyarakat secara ketat guna memitigasi meluasnya penyebaran virus.
"Menurut saya, ini tidak terhindarkan keputusannya. Tidak ada kebangkitan ekonomi kalau masyarakatnya sakit, mau tidak mau PPKM. Kalau buka terlalu cepat, korban jatuh lagi, ekonomi jatuh lebih dalam lagi," pungkas Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News