Ilustrasi ekonomi kreatif. Foto: Medcom.id/Hendrik S.
Ilustrasi ekonomi kreatif. Foto: Medcom.id/Hendrik S.

Bantu Ekonomi Bisa Tumbuh 8%, GEKRAFS Bentuk Komite Khusus Luar Negeri

Husen Miftahudin • 07 Juli 2024 11:55
Jakarta: Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) mengumumkan inisiatif baru yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global melalui dorongan sektor ekonomi kreatif. Dalam rangka untuk mewujudkan visi ini, Ketua Umum GEKRAFS Kawendra Lukistian membentuk Komite Khusus Luar Negeri (Komsus LN) Gekrafs.
 
Komite ini akan bertugas membentuk Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di berbagai negara dan memaksimalkan berbagai peluang kerja sama bagi para pelaku ekonomi kreatif yang berada di tanah air serta di berbagai negara dengan jaringan global.
 
Kawendra mengangkat Osco Olfriady Letunggamu sebagai Ketua Komite Khusus Luar Negeri bersama dengan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar dan beberapa pelaku usaha Diaspora Lenywati, Jassisca Klory, Agus Abdul Wahid, an Sudarmawan Samidi. Komite ini juga akan diarahkan oleh Himmatul Aliyah, Temi Sumarlin, dan Noval Abuzarr dalam merealisasikan program kerjanya.
 
"Ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi global dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Di Indonesia sektor ini memiliki potensi besar, tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan daya saing internasional," ungkap Osco dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 7 Juli 2024.
 
Osco yang baru saja diamanahkan untuk memimpin Komite Khusus Luar Negeri pun menegaskan keyakinan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat mencapai delapan persen pada pemerintahan Prabowo-Gibran. "Ini dapat tercapai melalui inovasi dan kolaborasi global," kata dia menekankan.
 
Menurut dia, inovasi sangatlah diperlukan dalam pengembangan dan penerapan dalam berbagai sektor seperti energi dan keuangan. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sampai delapan persen, Osco yakin dapat terealisasi melalui penurunan harga energi yang akan berdampak pada penurunan biaya produksi.
 
Tidak hanya biaya produksi yang akan berdampak, namun juga penurunan biaya transportasi pada distribusi barang dan bahan mentah sehingga meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan (supply chain). Hal ini juga dapat mengurangi harga jual akhir produk kepada konsumen.
 
"Ketika konsumen dan perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan karena turunnya harga energi, maka biaya listrik, bahan bakar, dan transportasi pribadi menurun. Ini dapat mendorong konsumsi domestik dan permintaan agregat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Inovasi ini membutuhkan support finansial yang besar," jelas dia.
 
Baca juga: Prabowo Diyakini Bakal Memajukan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 

Undang investor asing tanam modal

 
Diketahui, Komite Khusus Luar Negeri GEKRAFS mempersiapkan beberapa agenda penting dalam kebutuhan ini, yaitu dengan mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia. Komite ini juga bersiap diri pada Juli ini untuk melebarkan jaringan internasionalnya.
 
Billy Mambrasar akan menggandeng investor dari Amerika Serikat (AS), Osco dari Eropa, Lenywati dari Afrika, Jassisca Klory dari TIongkok, Agus Abdul Wahid dan Sudarmawan Samidi dari Timur Tengah.
 
Osco bilang, komite ini siap mendorong ekspor non-migas dengan memperluas akses ke pasar internasional, menegosiasikan perjanjian perdagangan yang menguntungkan dan memperbaiki daya saing produk Indonesia di pasar global.
 
"Kita juga sudah menyiapkan Program Inkubator dan Akselerator untuk membantu startup kreatif dan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan serta mengekspor produk mereka," tutur Osco.
 
Komite khusus ini juga melihat sektor pertanian masih memiliki potensi besar di Indonesia. Osco menjelaskan peningkatan produktivitas pertanian, penerapan teknologi modern, pengembangan infrastruktur pertanian serta akses yang lebih baik ke pasar dapat membantu meningkatkan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja yang kreatif.
 
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun tidaklah mudah. Ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah selanjutnya," aku dia.
 
GEKRAFS yakin Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih akan sangat teliti menyusun kabinetnya sehingga para menteri yang akan mendapatkan amanah mempunyai kemampuan dan pengalaman dibidangnya.
 
"Dengan kombinasi strategi yang tepat, termasuk reformasi struktural, investasi yang kuat dalam pengembangan manusia dan infrastruktur, serta dukungan kebijakan yang konsisten, kami yakin pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mencapai tujuan ini," tutup Osco.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan