Ilustrasi kendaraan listrik. Foto: Medcom.id
Ilustrasi kendaraan listrik. Foto: Medcom.id

Kendaraan Listrik Diyakini Bisa Menghemat Subsidi Energi

Husen Miftahudin • 16 Februari 2024 12:39
Jakarta: Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menganggap penggunaan kendaraan listrik secara masif mampu menghemat subsidi energi yang makin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
"Dari simulasi Indef, kami melakukan penghitungan jika berhasil melakukan penjualan motor listrik sebesar 600 ribu unit dan mobil listrik 100 ribu unit, maka potensi penghematan berupa kompensasi energi muncul kurang lebih Rp700 miliar pada APBN," kata Abra dalam sebuah talkshow di stasiun TV swasta nasional, dikutip Jumat, 16 Februari 2024.
 
Penghematan APBN tersebut, paparnya, dihasilkan dari penggantian subsidi bahan bakar minyak ke subsidi listrik. "Kita bisa lihat, angkanya cukup signifikan. Dan memang pasti ada potensi penghematan subsidi maupun kompensasi energi," jelas dia.

Masifnya penjualan kendaraan listrik/electric vehicle (EV) tersebut, paparnya, sebagai upaya pemerintah dalam menyerap ketersediaan pasokan listrik sekaligus mendorong produktivitas masyarakat.
 
"Sisi demand atau permintaan penting untuk diperhatikan agar produksi listrik mampu terserap dengan baik," kata Abra.
 
Baca juga: Optimalisasi Jargas Bisa Ciptakan Efisiensi Subsidi dan Pecut Transisi Energi Lho!

Jumlah kendaraan listrik terus meningkat

 
Menurut data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah kendaraan listrik terus meningkat. Pada Oktober 2023, sedikitnya ada 108.043 unit kendaraan listrik yang terdiri dari 85.913 kendaraan listrik roda dua dan sebanyak 21.720 kendaraan listrik roda empat. Sisanya teridentifikasi sebagai jenis kendaraan lain-lain.
 
Adapun serapan konsumsi listrik oleh EV sepanjang 2023 mengalami peningkatan signifikan. Peningkatannya menjadi 5.402 megawatt hour (MWh) dibanding 2022 yang hanya 836 MWh.
 
"Artinya, angka serapan 2023 naik hampir tujuh kali lipat jika dibandingkan periode tahun sebelumnya," tutup Abra.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan