Sejak 2014, alokasi pupuk subsidi kurang lebih 9,5 juta ton dan mengalami penurunan menjadi 4,8 juta ton di 2018 hingga kini. Penurunan ini dipengaruhi oleh kelangkaan bahan baku pupuk.
Dalam rangka mempercepat masa tanam satu (MT I) yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, disediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan petani, dari pupuk subsidi, benih gratis, hingga kemudahan menebus solar subsidi.
Dukungan diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menginstruksikan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun 2024 atau senilai 7,2 juta ton.
"Kita harus memastikan sarana dan prasarana ada di lapangan saat akan masuk musim tanam," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, saat konferensi pers, Senin, 19 Februari 2024.
Baca juga: Kolaborasi Program Strategis Pertanian, Mentan: BSIP-BRIN Gak Usah Pake Izin-izin! |
Inovasi tepat guna
Dedi menambahkan, adanya inovasi dan penerapan teknologi yang tepat juga perlu di perhatikan. Gunakan benih, bibit yang baik serta perhatikan nutrisi untuk tanaman yakni pupuk.
"Kita maksimalkan penggunaan pupuk hayati, pupuk organik, pestisida hayati, bioorganik. Yang terpenting adalah pemupukan harus berimbang," pesan Dedi.
Sebagai unit kerja yang memiliki tupoksi untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian, BPPSDMP Kementan akan menggelar ToT Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi yang akan dilaksanakan pada 20-22 Februari 2024 di BBPMKP Ciawi yang akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Dedi menjelaskan, ToT ini akan diikuti oleh peserta 48.111 yang terdiri dari 189 widyaiswara, 253 Dosen, 63 Guru SMKPP lingkup Kementan, 24.607 Penyuluh Pertanian PNS, 12.480 Penyuluh Pertanian PPPK, 1.744 Penyuluh Pertanian THL APBN, dan 8.775 penyuluh pertanian THL BPBD.
Dedi mengingatkan penyuluh merupakan pendamping petani di lapangan. Maka penyuluh wajib hadir dalam segala kondisi petani di lapangan. Bersama petani, penyuluh harus mendongkrak produksi dan produktivitas padi dan jagung.
Dedi menambahkan, narasumber yang dihadirkan selama TOT berlangsung merupakan para ahli dalam Pengelolaan Pupuk Subsidi dalam Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung, Mekanisme Pemanfaatan Pupuk Subsidi, Pemupukan Berimbang, Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), dan Optimalisasi Lahan Rawa untuk Meningkatkan Produktivitas Padi dan Jagung.
"ToT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung nasional dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani," ujar Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News