Dia menyebutkan isu pertama terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
"Kita bicara terkait dengan pembangunan berkelanjutan, dan juga terkait dengan program-program Indonesia yang terkait dengan lingkungan, terkait dengan transisi energi, dan terkait dengan capaian Indonesia ke depan untuk membangun ekonomi yang ramah terhadap lingkungan," ujar Airlangga dilansir Antara, Minggu, 5 Mei 2024.
Pada isu kedua, Airlangga mengemukakan pandangan Indonesia terkait dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Ia mengaku Indonesia diminta pandangannya terkait AI oleh OECD.
Baca juga: Di Depan Pengusaha Inggris, Airlangga Pamer Capaian Ekonomi hingga Aksesi RI di OECD |
Dalam pandangannya, Indonesia menegaskan perlunya peranan AI yang bertanggungjawab, serta posisi Indonesia yang mendukung Hiroshima Initiative yang dilakukan Pemerintah Jepang.
"Kita melihat OECD akan segera membuat regulasi terkait AI, dan juga mitigasi terhadap dampaknya, baik terhadap publik, pemerintah, maupun stakeholders," ujar Airlangga.
Kemudian pada isu ketiga, Ketua Tim Nasional OECD itu juga menyampaikan terkait Data Freeflow with Trust (DFFT).
Data Free Flow with Trust
Sebagai informasi, Data Free Flow with Trust menggambarkan skenario ideal di mana tidak ada batasan terhadap arus data lintas batas antar negara.Dalam pembahasan ini, OECD meminta Indonesia menyampaikan tanggapan pertama soal apa yang sudah dilakukan Indonesia dan ASEAN.
Pimpinan sidang OECD yang juga Menteri Transformasi Digital Jepang Taro Kono menyebut OECD harus belajar dari Indonesia dan Jepang terkait dengan isu ini.
"ASEAN sudah maju selangkah lebih depan, dengan digital framework agreement yang sudah di-launch oleh Indonesia. Dan di dalam itu termasuk interoperability daripada data, kemudian, cross borders data dengan trustworthy, dan yang ketiga bahkan kita sudah move beyond dengan data tersebut. Sudah melakukan local currency settlement dengan payment sistem di lima negara ASEAN. Dan dari situ mereka ingin belajar dari negara-negara ASEAN," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News