Penyesuaian harga acuan ini diharapkan dapat memberikan kepastian struktur biaya bagi peternak dan menjadi stimulus bagi petani jagung dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produksi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, usai melakukan pertemuan dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) dan para pelaku usaha perunggasan untuk mengambil keputusan strategis.
"Alhamdulillah hari ini kita rapat bersama Pinsar Petelur Nasional seluruh Indonesia. Kita sudah mengambil keputusan strategis. Pengusaha besar, menengah, kecil, semua sepakat untuk ikut arahan pemerintah," kata Amran.
Langkah krusial yang disepakati adalah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani. HPP jagung dengan kadar air 18 hingga 20 persen ditetapkan sebesar Rp 5.500 per kilogram (kg), mengacu pada Keputusan Kepala Bapanas Nomor 216 Tahun 2025.
Selain itu, pemerintah juga menyepakati Harga Eceran Tertinggi (HET) jagung pakan di tingkat peternak akan berada di kisaran Rp 7.000 per kg. Penyesuaian harga acuan ini diharapkan dapat memberikan kepastian struktur biaya bagi peternak dan menjadi stimulus bagi petani jagung dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produksi.
Untuk Bulog, HPP jagung pipilan kering dengan kadar air maksimal 14% ditetapkan Rp 6.400 per kg. Sementara itu, Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung di tingkat konsumen (peternak) ditetapkan sebesar Rp 5.800 per kg.
Tekanan Inflasi dan Ketersediaan MBG Dijamin
Presiden Prabowo secara spesifik juga memerintahkan penstabilan harga telur ayam ras. Amran memastikan ketersediaan telur mencukupi untuk mendukung program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Seluruh teman-teman berjanji, bahwa kuantumnya cukup untuk MBG, bisa mensuplai MBG, dan harga yang sudah disepakati, jangan melewati HET," tegasnya. Kebutuhan tambahan telur untuk MBG diperkirakan mencapai 700 ribu ton dan daging ayam 1,1 juta ton, yang diyakini dapat dipenuhi dari produksi domestik.
Saat ini, data Panel Harga Pangan per 18 November mencatat rerata harga telur ayam ras nasional di tingkat konsumen adalah Rp 30.621 per kg, sedikit di atas HAP konsumen sebesar Rp 30.000 per kg.
Penyaluran SPHP dan Pemberantasan Middleman
Sebagai langkah intervensi, Ketua Umum PPN, Yudianto Yosgiarso, menyampaikan apresiasi atas kucuran jagung pakan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. Per 15 November, realisasi SPHP telah mencapai 51,2 ribu ton dengan harga Rp 5.000/kg (di gudang Bulog).
Guna mengatasi gejolak harga yang masih tinggi di 177 kabupaten/kota, khususnya di Indonesia Timur, Amran bertekad memberantas middleman yang bermain. Pengawasan rantai pasok telur akan diperketat melalui kerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.
"Petani jagung tersenyum. Kemudian peternak bahagia sejahtera. Konsumen juga senang. Tentu produksi, kita dorong tinggi. Ini adalah ekonomi rakyat, ekonomi Pancasila," pungkas Mentan/Kepala Bapanas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id