Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Istimewa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Istimewa.

Bisnis MICE Diramal Bakal Terdorong Realisasi Investasi dan Belanja Pemerintah

Arif Wicaksono • 03 Desember 2025 11:11
Jakarta: Sektor Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE) semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi Indonesia. 
 
Momentum itu kembali ditegaskan dalam penyelenggaraan THE 3rd Business, Trade & Tourism Investment Business Forum bertema “Indonesia Economic Outlook 2026: Strategic Partnerships for Business, Trade & Tourism Investment.”
 
Di hadapan pelaku usaha dan investor, pemerintah menegaskan penguatan ekonomi nasional tak hanya bertumpu pada hilirisasi dan manufaktur, tetapi juga pada akselerasi sektor pariwisata berbasis MICE yang kini menunjukkan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan perputaran ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia mencatat realisasi investasi sebesar Rp1.434,3 triliun sepanjang Januari–September 2025, dengan kontribusi besar dari sektor-sektor pendukung pariwisata seperti MICE.
 
“Kawasan Ekonomi Khusus yang banyak berfokus pada aktivitas pariwisata dan acara juga mencatat investasi kumulatif Rp294,4 triliun dan menyerap 187.000 pekerja,” tegas dia.
 
Airlangga menekankan belanja pemerintah pada 2026 sebesar Rp3.250 triliun akan memperkuat sektor-sektor inti yang berdampak langsung pada ekosistem pariwisata dan layanan publik, menciptakan efek pengganda bagi industri MICE yang bergerak di bidang penyelenggaraan acara, pameran, hospitality, hingga logistik.
 
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani juga menargetkan realisasi investasi Rp2.175,26 triliun pada 2026. Target ambisius ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi BI sebesar 5,33% dan didukung arus modal asing yang terus meningkat.
 
Peningkatan investasi tersebut memiliki dampak langsung bagi sektor MICE, industri yang memiliki rantai pasok luas mulai dari penyedia venue, EO, industri kreatif, hingga UMKM lokal yang menjadi pemasok kegiatan pameran dan konferensi.
 
Kontribusi MICE 
 
Data Kementerian Pariwisata menunjukkan sektor MICE terus menunjukkan momentum kuat. Hingga September 2025, pemerintah mendukung 134 event yang menarik 10,8 juta pengunjung, melibatkan 95 ribu pekerja event, dan memberdayakan 44.800 UMKM. Perputaran ekonominya mencapai Rp11,82 triliun mencerminkan bahwa MICE bukan sekadar industri penyelenggara acara, tetapi pilar pemulihan ekonomi nasional.
 
Pemerintah menargetkan kontribusi devisa MICE meningkat dari 10% menjadi 15% pada 2029, memperluas dampak sektor ini terhadap industrialisasi pariwisata dan peningkatan daya saing daerah.
 
CEO Krista Exhibitions Daud D. Salim menyebut 2026 sebagai periode penting bagi akselerasi industri nasional, terutama pameran berskala internasional yang tumbuh sebagai pusat transaksi bisnis lintas sektor.
 
“Tren global menunjukkan pameran B2B menjadi ruang strategis untuk mempercepat kerja sama internasional dan mendorong transformasi industri posisi yang tengah dikejar Indonesia sebagai rising hub MICE di kawasan,” tegas dia.
 
Industri MICE bukan lagi sektor pendukung, melainkan katalis transformasi ekonomi, inovasi, dan investasi yang diproyeksikan berkontribusi besar terhadap Outlook Ekonomi Indonesia 2026.
 
Krista Exhibitions memperkuat posisinya melalui penyelenggaraan puluhan pameran di sektor makanan-minuman, kecantikan, tekstil, kesehatan, teknologi audiovisual, printing, packaging, hingga logistik.  Pada 2026, rangkaian pameran akan digelar di Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Jakarta, termasuk SIAL Interfood Expo, pameran makanan-minuman terbesar di Asia Tenggara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan