Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Gaji Naik Tahun Depan? Ini Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Ikut Boros

Annisa ayu artanti • 26 Desember 2025 12:04
Jakarta: Kenaikan gaji tahunan sering kali menjadi kabar baik bagi pekerja. Memasuki 2026, sejumlah pemerintah provinsi telah mengumumkan kenaikan upah minimum, yang berarti penghasilan bulanan banyak pekerja akan ikut meningkat. Namun, kondisi ini juga kerap diikuti satu risiko klasik yaitu gaya hidup ikut naik dan keuangan justru tetap terasa sempit.
 
Agar kenaikan gaji benar-benar berdampak positif bagi kondisi finansial, penting untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak.
 
Berikut beberapa tips mengatur keuangan saat gaji naik di tahun 2026 agar tidak terjebak sifat boros.

1. Gaji naik bukan berarti semua pengeluaran ikut naik

Kesalahan paling umum saat gaji naik adalah merasa punya “ruang” untuk menambah pengeluaran. Mulai dari upgrade gaya hidup, sering jajan, hingga cicilan baru. Padahal, tanpa pengendalian, kenaikan gaji bisa habis tanpa sisa.

Prinsip dasarnya sederhana: penghasilan bertambah, tetapi pola hidup tetap dikendalikan. Menjaga gaya hidup agar tidak melonjak drastis adalah kunci keuangan tetap sehat.

2. Perbarui anggaran bulanan

Saat gaji naik, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperbarui anggaran bulanan. Hitung ulang pemasukan dan sesuaikan pos pengeluaran secara realistis.
 
Alih-alih menambah belanja konsumtif, prioritaskan pengalokasian dana ke kebutuhan yang lebih penting seperti tabungan, dana darurat, dan investasi. Dengan anggaran yang jelas, arus keuangan akan lebih terkontrol.
 
Baca juga: Tok! Pramono Umumkan UMP Jakarta 2026 Jadi Rp5,7 Juta

3. Tambahkan porsi tabungan dan dana darurat

Kenaikan gaji adalah momentum tepat untuk memperbesar tabungan. Jika sebelumnya menyisihkan 10 persen, tidak ada salahnya menaikkan porsi menjadi 15–20 persen.
 
Selain tabungan, pastikan dana darurat juga diperkuat. Idealnya, dana darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Dana ini akan sangat membantu jika terjadi kondisi tak terduga di kemudian hari.

4. Tahan diri dari godaan cicilan baru

Gaji naik sering dianggap sebagai lampu hijau untuk mengambil cicilan baru, mulai dari gadget hingga kendaraan. Padahal, cicilan bersifat jangka panjang dan bisa membebani keuangan.
 
Sebelum menambah cicilan, pastikan total cicilan bulanan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan. Jika belum mendesak, lebih baik fokus memperkuat kondisi keuangan terlebih dahulu.

5. Sisihkan untuk tujuan jangka panjang

Manfaatkan kenaikan gaji untuk mulai merencanakan tujuan keuangan jangka panjang. Mulai dari biaya pendidikan anak, persiapan pensiun, hingga rencana membeli rumah.
 
Menetapkan tujuan yang jelas membuat penggunaan uang lebih terarah dan mengurangi keinginan belanja impulsif.

6. Waspadai kenaikan gaya hidup

Fenomena lifestyle inflation sering terjadi tanpa disadari. Makan di luar lebih sering, langganan hiburan bertambah, hingga belanja online makin rutin.
 
Agar gaji tidak habis tanpa terasa, lakukan evaluasi rutin terhadap pengeluaran. Tanyakan pada diri sendiri apakah pengeluaran tersebut benar-benar kebutuhan atau sekadar keinginan sesaat.

7. Manfaatkan produk keuangan dengan bijak

Gunakan rekening tabungan, kartu debit, atau produk perbankan lainnya untuk membantu pengelolaan keuangan. Pencatatan transaksi yang rapi memudahkan evaluasi pengeluaran setiap bulan.
 
Dengan pengelolaan yang tepat, kenaikan gaji di 2026 bisa menjadi langkah awal menuju kondisi finansial yang lebih stabil dan aman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan