Kepekaan terhadap sense of crisis tersebut dibuktikan melalui berbagai terobosan dalam mengakselerasi distribusi bantuan sosial (bansos).
Akselerasi ini membuat realisasi anggaran Kemensos tertinggi di antara K/L, juga menggerakkan roda ekonomi. Tercatat, dari total Pagu Anggaran Kemensos TA 2020 sebesar Rp104,453 triliun, telah direalisasikan sebesar Rp65,026 triliun atau 62,25 persen, per 3 Juli.
"Kami semua di jajaran Kemensos terus melakukan akselerasi belanja untuk semua jenis belanja, baik itu belanja bansos, belanja modal, belanja barang, dan seterusnya. Dengan akselerasi belanja, sangat membantu menggerakkan perekonomian sesuai arahan Bapak Presiden,” kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 4 Juni 2020.

(Foto:Renjana Pictures)
Mensos Juliari menegaskan tingginya realisasi anggaran Kemensos tidak lepas dari sense of crisis yang terlihat dari berbagai terobosan yang dilakukan Kemensos.
Mensos Juliari menginstruksikan agar PT Pos Indonesia menambah durasi layanan dari pagi hingga malam, menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki, termasuk menambah loket-loket dan titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa, kantor kelurahan, sekolahan, pos RW, dan sebagainya.

(Foto:Renjana Pictures)
Penyaluran BST dilakukan Kemensos secara simultan, yakni berbarengan antara salur dengan pemutakhiran perubahan data. Cara ini ditempuh untuk mempercepat dan meningkatkan ketepatan sasaran.
Upaya lain yang telah dilakukan Kemensos ialah menambah transporter (pihak yang menyediakan sarana transportasi), menambah vendor, mengurang item bansos dengan nilai sama, dan sebagainya.

(Foto:Renjana Pictures)
Tak hanya itu, Mensos Juliari juga kerap hadir langsung untuk memantau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di berbagai daerah. Seperti yang dilakukan Mensos Juliari, hari ini.
Ia hadir di Bandung untuk mengecek langsung proses penyaluran BST di Desa Katapang Pasung dan Desa Sekarwangi, di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
.jpeg)
(Foto:Renjana Pictures)
Pada kesempatan tersebut, Mensos Juliari juga meninjau distribusi penyaluran BST di kantor Pos Kota Bandung.
Di hadapan keluarga penerima manfaat (KPM) BST, Mensos Juliari menyampaikan bahwa bansos yang diterima masyarakat sangat banyak, yaitu dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota.

(Foto:Renjana Pictures)
"Jumlahnya sangat banyak. Kalau belum menerima itu karena harus menunggu giliran. Jadi, saya harap bapak dan ibu bisa bersabar," kata Mensos Juliari.
Di Kabupaten Bandung terdapat 99.575 kepala keluarga (KK) penerima BST senilai Rp179.235.000.000. Kota Bandung terdaftar sebanyak 70.069 KK penerima BST dengan nilai Rp126.124.200.000. Adapun total penerima BST di Provinsi Jabar sebanyak 1.150.254 KK dengan nilai total Rp2.070.457.200.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News