Stasiun MRT. Foto: Antara.
Stasiun MRT. Foto: Antara.

Pembangunan MRT Jakarta Fase Dua Dimulai 15 Juni

Syah Sabur • 12 Juni 2020 21:44
Jakarta: PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan bahwa konstruksi fase 2a paket kontrak 201 dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Harmoni akan dimulai 15 Juni 2020. Pihak MRT juga memastikan, di tengah pelaksanaan PSBB transisi, pekerjaan fase 2a akan menerapkan protokol covid-19 secara ketat.
 
Menurut Direktur Konstruksi PT MRT Silvia Halim, pihaknya sudah memastikan pekan depan pekerjaan konstruksi akan dimulai. Dengan demikian, diharapkan proyek tahap dua akan selesai pada Maret 2025.
 
"Sejak proyek berhenti sementara, kami bersama kontraktor tetap melakukan survei lapangan dan merampungkan desain. Kami juga menyiapkan kebutuhan pembebasan lahan untuk pembangunan fisik yang akan dimulai tahun depan," jelas Silvia, dalam Forum Jurnalis yang digelar secara virtual, Kamis, 11 Juni 2020.

Selain itu, pihak MRT juga terus berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk memastikan pengecekan kesehatan para pekerjanya.
 
"Pihak kontraktor bertanggung jawab soal aspek kesehatan para pekerja konstruksi. Mereka harus memastikan pekerja konstruksi sehat dan menjalani pengecekan suhu tubuh dan protokol lain, sesuai dengan ketentuan pemerintah," jelasnya.
 
Selain itu, pihaknya juga memastikan tidak ada pekerja asing untuk bagian lapangan. "Tapi karena lead contractor-nya dari Jepang, maka proyek timnya akan terdiri dari warga Jepang dan Indonesia. Untuk itu jelas, mereka harus mengikuti pemeriksaan yang sudah ditetapkan Pemerintah Indonesia," lanjutnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar juga memastikan pihaknya telah menyediakan pemeriksaan kesehatan serta kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD). Dengan demikian, seluruh pekerja bisa tetap dalam kondisi sehat saat pengerjaan kembali dimulai.
 
"Pemeriksaan kesehatan pekerja MRT, operator kita kan memang kita berikan fasilitas khusus untuk memastikan mereka terproteksi. Mereka akan dilengkapi APD, makanan tambahan, juga harus terhindar dari virus korona kalau harus naik transportasi publik," ujar William.
 
William secara khusus juga menjelaskan pembangunan konstruksi di kawasan Monas dan Kota Tua. Kedua tempat tersebut mengandung nilai sejarah sehingga pembangunannya harus sangat hat-hati.
 
"Contohnya di Monas, sekitar empat meter di bawah tanah dulu kan sempat ada pasar Gambir. Itu harus kita lindungi," ungkap William.
 
Pihaknya juga akan melakukan archaeological pit tes yang melibatkan para arkeolog, arsitek, ahli dokumentasi, penggambaran, pemetaan, analisis temuan, pemugaran, dan ahli konservasi yang kompeten di bidangnya. "Hal itu diperlukan untuk menguji nilai peninggalan purbakala serta upaya penyelamatannya," jelas William.
 
Karena itu, pihak MRT akan mengadakan sayembara pembuatan desain dua stasiun tersebut. Sayembara tersebut juga dimaksudkan guna melindungi nilai sejarah Monas dan Kota Tua.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan