Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

RI Raup Potensi Bisnis Rp1,48 Triliun dari The 2nd Pacific Exposition

Eko Nordiansyah • 30 Oktober 2021 14:30
Jakarta: Indonesia mencatat interaksi bisnis dan business matching menghasilkan sejumlah potensi dan komitmen transaksi bisnis dengan nilai USD104 juta atau setara Rp1,48 triliun dari pameran The 2nd Pacific Exposition. Pencapaian ini melebihi komitmen bisnis sebesar USD70 juta saat The 1st Pacific Exposition pada 2019.
 
"Potensi transaksi dan komitmen bisnis terutama berasal dari Australia, Indonesia, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru, dan mulai dari beberapa komoditas seperti biji kopi, trafo listrik, ban, produk pertanian, kertas, produk makanan, dan peralatan kesehatan dan medis," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam video conference, Sabtu, 30 Oktober 2021.
 
Kegiatan The 2nd Pacific Exposition secara virtual pada 27-30 Oktober 2021 ini diikuti oleh 18 negara dan teritori dari Kawasan Pasifik seperti Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Guam, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, Tuvalu, dan Indonesia.

Trade Exhibition menampilkan 200 virtual booth untuk setiap negara/Teritori yang berpartisipasi. Setiap negara dan teritori di Pasifik yang berpartisipasi mendapat virtual booth pemerintah yang memamerkan produk utama, peluang investasi, dan kemegahan pariwisata. Beberapa virtual booth dialokasikan untuk pelaku bisnis dari masing-masing negara & teritori.
 
Adapun 16 jenis usaha yang dipamerkan pada pameran perdagangan selama empat hari adalah agrikultur, kopi, development, distributor, entertainment, makanan dan minuman, furniture and home furnishing, kesehatan dan kecantikan, industri, manufaktur, multi-industry, jasa, teknologi, tekstil dan fesyen, pariwisata, dan perdagangan.
 
Jerry menambahkan, terdapat 312 peserta yang mengikuti pemeran perdagangan, yang terdiri atas instansi pemerintah, perusahaan swasta, Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peserta tersebut mengisi 200 booth virtual yang disediakan.
 
Acara yang berlangsung selama empat hari ini dihadiri 10.825 pengunjung, dua kali lipat dari pengunjung pada tahun 2019. Para pengunjung tidak terbatas dari negara Pasifik namun sudah dari berbagai kawasan, dan seperti dari Kanada, Malaysia, Tiongkok, Kolombia, Jepang, Singapura, Belgia, Spanyol, Kuwait, dan Afghanistan.
 
"Dari pelaku bisnis di Pasifik ini kami berharap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya setelah pandemi. Kami optimistis negara-negara di Pasifik memiliki potensi untuk menjadi partner strategis dalam perdagangan, investasi, maupun budaya ke depannya," jelas dia.
 
The 2nd Pacific Exposition menggunakan platform virtual dengan fleksibilitas tinggi untuk menciptakan lingkungan interaktif. Teknologi ini mampu menggerakkan acara hybrid jarak jauh sepenuhnya dengan bandwidth rendah untuk memenuhi kebutuhan interaksi bisnis secara virtual di antara peserta di kawasan Pasifik. Platform ini masih dapat diakses hingga satu bulan kedepan setelah penutupan pameran Pasifik Exposition ke-2.
 
Selain pameran perdagangan dan temu usaha, The 2nd Pacific Exposition 2021 juga melaksanakan lima forum atau seminar yaitu Wicara Pasifik, Forum Perdagangan, Investasi dan Ekonomi Kreatif, Forum Pariwisata, Forum Kesehatan, dan Forum Perikanan yang dihadiri oleh 3.300 pengunjung.
 
"Sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi bagi kemajuan kawasan Pasifik, Pemerintah Indonesia berencana menyelenggarakan Pasifik Exposition yang ke-3 pada 2023. Acara ini diharapkan dapat berlangsung secara tatap muka," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan