Ilustrasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) - - Foto: MI/ Ramdani
Ilustrasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) - - Foto: MI/ Ramdani

Pisahkan Aset Tak Efisien, Kementerian BUMN Berencana Jual PLTU PLN

Suci Sedya Utami • 06 Oktober 2021 11:46
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana memisahkan aset-aset (spin-off), baik anak usaha maupun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Aset-aset tersebut nantinya akan dijual.
 
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PLTU yang sudah berusia tua dan dianggap tidak efisien  akan ditawarkan ke publik melalui initial public offering (IPO). Hasil penjualan aset PLTU nantinya juga bisa digunakan PLN untuk mengembangkan dan menambah pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).
 
"Justru kita dengan spin-off ini mendorong EBT.  Ini kan membuat PLN lebih leluasa untuk investasi ke EBT. Daripada pegang-pegang PLTU yang enggak efisien. Ini di-spin-off, terus di IPO-kan. Ini kan IPO-nya dananya bisa buat EBT," kata Arya saat ngobrol santai dengan media secara virtual, Selasa, 5 Oktober 2021.

Arya menegaskan aset yang dijual nantinya adalah aset-aset yang memang dianggap selama ini menjadi beban keuangan bagi PLN. Namun bukan aset berupa anak usaha yang besar seperti PT Indonesia Power (IP) maupun PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
 
"Bukan IP atau PJB. Itu besar sekali. Sudah seattle lah. Tapi misalnya ada PLTU mereka yang enggak efisien ya bisa jadi masuk," jelas dia.
 
Adapun penjualan PLTU juga sebagai upaya PLN untuk mengurangi pembangkit batu bara yang dianggap tidak ramah lingkungan serta dalam rangka mencapai target bebas emisi karbon di 2050.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan