Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Pupuk Indonesia Genjot Produktivitas Pertanian Lewat Program Makmur

Husen Miftahudin • 31 Agustus 2021 08:59
Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani lewat Program Makmur yang telah diluncurkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Program ini sebelumnya bernama Agrosolution dan telah dirintis sejak akhir 2020 lalu.
 
"Program Makmur berbentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian yang didukung teknologi," kata Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Supriyoto dalam siaran persnya, Selasa, 31 Agustus 2021.
 
Supriyoto menjelaskan bahwa Program Makmur memberikan banyak manfaat, seperti kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktik pertanian unggul, hingga penggunaan pupuk nonsubsidi untuk membantu kebutuhan petani.

Program Makmur terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budi daya pertanian mulai dari pengelolaan budi daya tanaman berkelanjutan, informasim dan pendampingan budi daya pertanian, digital farming, dan mekanisme pertanian. Selanjutnya juga telah disiapkan akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.
 
"Program ini adalah kolaborasi dari multistakeholder, mulai dari perbankan, produsen pupuk, penyedia agro input, sampai pemerintah daerah, petugas PPL, hingga asuransi dan tentunya juga offtaker atau pihak yang membeli hasil panen petani, baik BUMN maupun swasta," paparnya.
 
Menurut dia, program ini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pada komoditas jagung dan padi, masing-masing hingga sebesar 42 persen dan 34 persen. Keuntungan petani juga mengalami kenaikan, untuk petani jagung hingga sebesar 52 persen dan petani padi hingga 41 persen.
 
"Meningkatnya keuntungan petani ini menandakan bahwa para petani memiliki daya beli yang meningkat sehingga memiliki kemampuan untuk membeli pupuk non subsidi. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan program ini yaitu bagaimana memaksimalkan pemanfaatan pupuk non subsidi untuk produktivitas pertanian," ungkap Supriyoto.
 
Program Makmur, sebelumnya bernama Agrosolution, telah diimplementasikan di seluruh wilayah tanah air. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.
 
Adapun, komoditas yang menjadi fokus dalam program ini mulai dari padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi Program Makmur hingga Juli 2021 tercatat sudah mencapai 29.619 hektare untuk luas tanam dengan akuisisi petani tercatat 25.775 orang.
 
Pupuk Indonesia menargetkan pada 2022 total luasan tanam Program Makmur seluas 250 ribu hektare yang tersebar di seluruh Indonesia dengan penjualan pupuk non subsidi diharapkan bisa mencapai 125 ribu ton.
 
"Secara bertahap akan naik target luasannya, hingga tahun 2024 diharapkan bisa dicapai empat juta hektare. Sementara untuk jumlah petani yang terlibat pada tahun 2024 tersebut ditargetkan mencapai empat juta orang," pungkas Supriyoto.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan