Ilustrasi PPKM Darurat - - Foto: dok MI
Ilustrasi PPKM Darurat - - Foto: dok MI

Pemerintah Masih Kaji Rencana Perpanjangan PPKM Darurat

Husen Miftahudin • 17 Juli 2021 19:42
Jakarta: Pemerintah masih mengkaji rencana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali. Adapun PPKM Darurat ini berlangsung selama 15 hari sejak 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021.
 
"Saat ini kami sedang melakukan evaluasi, apakah jangka waktu PPKM ini dibutuhkan perpanjangan lebih lanjut. Kami akan laporkan kepada Bapak Presiden, dan saya kira dalam dua tiga hari ke depan kita akan juga mengumumkan secara resmi," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat secara virtual, Sabtu, 17 Juli 2021.
 
Luhut menyebut pemerintah bisa saja menerapkan periode transisi dengan pelaksanaan PPKM yang lebih longgar. Namun langkah ini harus memenuhi dua indikator, yakni penambahan kasus konfirmasi dan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur baik di rumah sakit maupun rumah sakit kedaruratan (hotel) semakin membaik.

"Kebetulan dua hari terakhir ini kita lihat membaik, dan kita juga melihat periode 14-21 hari itu kita sudah memasuki dalam periode tersebut. Maka kami akan memasuki fase relaksasi berikutnya (melonggarkan pelaksanaan PPKM)," ungkapnya.
 
Luhut melihat ada beberapa daerah yang telah mencapai penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat yang cukup baik, dan penambahan kasus covid-19 juga sudah menurun seperti di DKI Jakarta. Bali pun demikian, meskipun terlihat akan ada kenaikan jumlah kasus pada dua sampai tiga hari ke depan.
 
"Tapi kalau kita konsisten semua, saya melihat akhir Juli posisi kita akan semakin baik. Oleh karena itu saya minta teman-teman di semua tempat, di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan di tempat lain di seluruh penjuru tanah air untuk bahu membahu melawan varian delta ini," tegas dia.
 
Ia menjelaskan bahwa tujuan PPKM Darurat di Jawa-Bali adalah untuk menurunkan aktivitas dan mobilitas masyarakat guna mengendalikan penularan covid-19 varian delta. Luhut menekankan, virus varian delta diketahui tujuh kali lebih menular dibandingkan dengan varian sebelumnya.

 
Menurutnya, telah ada berbagai kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat. Berdasarkan hasil monitoring pemerintah melalui indikator Google traffic, Facebook mobility, serta indeks cahaya malam, telah terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat.
 
"Ini terus terang saja memberikan harapan pada kita semua bahwa penularan varian delta ini bisa kita turunkan. Namun penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat ini tidak serta merta langsung menunjukkan penurunan penambahan kasus," sebutnya.
 
Meskipun, lanjutnya, selama tiga hari ke belakang ini terlihat data-data yang sudah mulai membaik. Sebab ada masa inkubasi, penularan yang telah terjadi sebelumnya, dan berbagai faktor lain.
 
"Hasil penelitian berbagai institusi dibutuhkan waktu kurang lebih 14-21 hari untuk kemudian penambahan kasus ini bisa mulai rata dan menurun. Hal itu sangat mungkin terjadi jika kita semua konsisten terhadap pelaksanaan PPKM ini," tutup Luhut.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan