Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Tommy Tampatty berpendapat ada dua permasalahan besar yang dialami pada bisnis Garuda Indonesia, yaitu dampak dari pandemi covid-19 dan dampak dari beban utang yang timbul karena salah kelola di masa lalu.
"Maka dari itu sudah sewajarnya pemerintah sebagai pemilik 60,54 persen saham (Garuda) harus membantu memberikan pinjaman modal kerja untuk kelangsungan kegiatan operasional," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu, 3 November 2021.
Terkait dengan beban utang masa lalu, Menteri BUMN diminta ikut bertanggung jawab. Tommy beralasan karena menteri tersebut yang memiliki wewenang mengangkat dewan direksi dan dewan komisaris perusahaan pelat merah yang memiliki kode emiten GIAA itu.
"Menteri BUMN juga menyetujui perencanaan pengadaan pesawat dan mesin pesawat di masa lalu adalah pemerintah atau Menteri BUMN masa lalu. Untuk kepentingan penyelesaian utang tersebut, pemerintah harus menyatakan menjamin semua utang tersebut, walaupun yang akan mencicil adalah Garuda Indonesia dari hasil kegiatan operasional," jelas Tommy.
Dia berpandangan, jaminan dari negara ini akan dibutuhkan karena untuk kepentingan membangun kembali rasa kepercayaan kreditur, lessor, vendor dalam rangka melakukan restrukturisasi dan negosiasi perseroan. Meskipun ada opsi mempailitkan Garuda Indonesia (GIAA) akibat utang segunung maskapai yang mencapai Rp70 triliun, Kementerian BUMN tak berminat menyuntikan dana dari PMN ke Garuda.
"Mengenai opsi, apakah ada PMN dan sebagainya, kami saat ini berusaha betul, supaya sedikit-sedikit tidak di suntik PMN yang rugi (perusahaan BUMN), jangan gitu. Kita harus membangun namanya BUMN-BUMN yang sehat," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam rekaman video, Senin, 25 Oktober 2021.
Kementerian BUMN, ungkapnya, lebih memfokuskan usaha penyelamatan krisis Garuda lewat negosiasi dengan para lessor terkait utang dalam menyewa pesawat selama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id