"Saya berharap keberadaan forum petani organik muda ini dapat mengajak lebih banyak anak-anak muda untuk kembali bertani, tidak malu, tidak gengsi. Tapi sebaliknya, bangga dan bersemangat, karena menjadi petani itu mulia," kata Jokowi dalam sambutannya langsung dalam forum petani muda organik, dikutip keterangan tertulis, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Menurut Presiden, hanya dengan cara itu, negara ini kembali berjaya dan merdeka atas hasil tani yang sangat menjanjikan. Selain itu, Indonesia juga bisa terbebas dari bayang-bayang impor jika semua anak muda memiliki pola pikir yang maju, khususnya dalam pembangunan pertanian ke depan.
Bahkan, Indonesia berpotensi menjadi negara pengekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri jika sektor pertanian selalu menjadi pilihan bagi sumber kehidupan.
"Dengan pengolahan pertanian secara modern, saya harapkan pertanian Indonesia dapat tumbuh sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional. Pertanian akan semakin maju. Masyarakat akan semakin lebih sejahtera," katanya.
Sektor pertanian adalah masa depan yang memiliki peluang besar dalam pasar industri nasional maupun global. Apalagi di tengah tren hidup back to nature, Jokowi beranggapan bahwa masyarakat saat ini mulai peduli pada kesehatan.
Oleh karena itu, inovasi pada sektor pertanian akan menjadi pilar penting pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Adapun inovasi yang dimaksud Jokowi di antaranya adalah perbaikan produksi hingga perbaikan pasca panen, seperti proses penanaman, pemeliharaan, pengolahan branding, packaging, dan pemasaran. Karena itu, dibutuhkan peran anak muda dalam melakukan inovasi agar keberadaan petani muda terus meluas.
"Saya percaya apa yang dilakukan para petani muda organik ini bisa bergulir dengan cepat. Memunculkan berbagai inisiatif di kalangan anak-anak muda. Meluaskan minat menjadi petani, dan mendorong regenerasi petani Indonesia," ujar Jokowi.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa saat ini Kementan memiliki konsentrasi jangka panjang dalam menumbuhkan minat anak muda pada sektor pertanian modern.
Terlebih, sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan sistem daring dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurutnya, langkah intervensi pertanian baru harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju, mandiri, dan berdaulat pangan.
"Era sekarang, startup dan robot construction sudah menjadi bagian dari pertanian. Dengan begitu sistem digital menjadi pendekatan baru di sektor pertanian masa depan. Anak muda tidak perlu turun ke lumpur. Cukup mainkan remot control sudah bisa tanam dan panen," ujar Syahrul.
Ke depan, Syahrul optimistis anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif.
"Kemampuan riset dan teknologi yang kita miliki, pasti modern dan pertanian bisa dilakukan dengan baik," katanya.
Sebagai informasi, saat ini Kementan sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Upaya ini bahkan sudah dulakukan dengan melakukan kerja sama dengan kementerian lain dan perguruan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News