Executive Director Center for Youth and Population Research Dedek Prayudi mengatakan UU Ciptaker menyederhanakan dan menyinkronkan aturan serta perizinan usaha di Indonesia. Pemuda dinilai menjadi yang paling berpeluang diuntungkan oleh Undang-Undang ini.
"Kunci menyukseskannya adalah produktivitas. Untuk mendorong produktivitas penduduk, kita berbicara soal SDM Indonesia yang sehat, terdidik/terlatih dan memiliki pekerjaan," kata Dedek, Selasa, 20 Oktober 2020.
Dia menerangkan, tiga komponen tersebut kemudian diramu untuk mewujudkan dua prakondisi di mana kesuksesan dalam memetik bonus demografi terasosiasi dengan RUU Cipta Kerja. Pertama, lapangan pekerjaan yang tersedia, kedua sebaran dan kualitas SDM Indonesia yang sesuai kebutuhan industri dan potensi kewirausahaan.
"Sebuah riset menyebutkan bahwa di antara beberapa faktor yang menentukan keputusan calon investor, salah satu yang paling signifikan adalah kepastian hukum, termasuk kompleksitas pelaksanaannya. RUU Cipta Kerja memberikan insentif untuk faktor tersebut melalui penyederhanaan dan sinkronisasi perundang-undangan," terangnya.
Namun, kata Dedek, Undang-Undang Cipta Kerja tidak cukup untuk memaksimalkan bonus demografi Indonesia. Diperlukan SDM yang sesuai dengan iklim usaha dan kebutuhan industri.
"Ini tantangan pemerintah agar ruang yang telah disediakan UU ini dapat terisi maksimal. Apabila ruang ini terisi dengan baik, pemuda adalah kelompok yang paling diuntungkan, melalui terciptanya kemudahan memulai dan menjalankan usaha, juga terbukanya lapangan kerja," tegasnya.
Dede mengungkapkan, berdasarkan data International Labour Organization (ILO/Organisasi Buruh Internasional), lebih dari separuh orang Indonesia bekerja tidak sesuai latar belakang skill dan pendidikannya.
Ketidaksesuain antara kualitas SDM dengan kebutuhan industri/usaha akan memperpanjang clash kepentingan antara pekerja yang tidak produktif dan pengusaha yang menginginkan profit.
"UU Cipta Kerja sudah cukup baik memenuhi kebutuhan untuk dibukanya lapangan pekerjaan (demand). Tantangan kita adalah bagaimana memenuhi kebutuhan sisi supply," ujar Dedek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News