Pemerintah menyadari upaya hilirisasi nikel menjadi sumber masa depan Indonesia yang cerah (Foto:Dok.Metro TV)
Pemerintah menyadari upaya hilirisasi nikel menjadi sumber masa depan Indonesia yang cerah (Foto:Dok.Metro TV)

Persiapan RI Menjadi Produsen Nikel Dunia

Gervin Nathaniel Purba • 31 Desember 2020 07:04
Jakarta: Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Pemerintah menyadari upaya hilirisasi nikel menjadi sumber masa depan Indonesia yang cerah.
 
Budi Gunadi Sadikin yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN menjelaskan hilirisasi nikel memberikan nilai tambah yang signifikan. Jika hal ini bisa dimaksimalkan, tentu akan mendatangkan banyak manfaat bagi negara. Terutama dari sisi pemasukan negara.
 
Apalagi nikel bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuat baterai listrik. Saat ini, baterai listrik dibutuhkan oleh para pelaku industri otomotis dunia untuk memproduksi kendaraan listrik.

Melihat peluang itu, pemerintah berinisiatif membentuk sebuah holding perusahaan, yakni Indonesia Battery Holding (IBH). IBH melibatkan BUMN di bidang energi, yakni Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
 
Menurut Budi, pembentukan holding ini bertujuan untuk menciptakan kekuatan besar agar bisa memanfaatkan secara maksimal peluang besar ini. Pemerintah menyadari proyek yang dikerjakan ini bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (USD).
 
"BUMN masuk dan kerja sama bareng supaya lebih kuat untuk membangun industri baterai, karena kami percaya nikel masa depan," ujar Budi, yang saat ini suda menjabat sebagai Menteri Kesehatan, dalam tayangan Itech Forum Metro TV, beberapa waktu lalu.
 
Agar semakin mantap menguatkan fondasi, IBH bersama pemerintah Indonesia juga turut menggandeng pemain produsen baterai terbesar di dunia. Kata Budi, pihaknya menyadari perlu menggandeng perusahaan asing yang besar agar Indonesia bisa menjadi terdepan dalam persaingan global ini.
 
Sejauh ini, Tesla Inc sudah menyatakan ketertarikannya untuk membuat pabrik kebutuhan produksi baterai mobil listrik. Kabar terakhir, tim riset dari Tesla akan segera terbang ke Indonesia setelah mendapat Presiden Jokowi menelepon langsung ke CEO Tesla Elon Musk.
 
Melihat upaya ini, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan Indonesia akan mendapatkan sejumlah keuntungan dengan masuknya pihak asing. Dari sisi jaringan, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan mendapatkan jaringan ke pasar global melalui perusahaan asing tersebut.
 
"Selain itu, angkanya (nilai investasi yang diperlukan) sangat besar. Kita tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan investasi sebesar itu," kata Ridwan.
 
Selain itu, Indonesia bisa mendapat manfaat alih teknologi dan juga pelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Sebagai pemain baru, Indonesia masih memiliki banyak kekurangan dari kedua hal itu.
 
"Petaliha SDM kita paralel dengan mereka. Secara perlahan kami kuasai. Kami juga sudah mengirimkan beberapa mahasiswa untuk belajar ke tempat lain untuk mendalami teknologi baterai," kata Ridwan yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).
 
Terkait keterbatasan SDM, CEO PT Indonesia Morowali Industry Park ALexander Barus juga mengamininya. Menurutnya, Indonesia masih banyak kekurangan SDM yang memumpuni pada sektor ini.
 
"Di Morowali kami mencari orang susah, sehingga kami membangun Politeknik khusus hilirisasi nikel ini," ujar Alex, sapaannya.
 
Pada kesempatan yang sama Komisaris Utama Mind ID Agus Tjahajana mengatakan keempat perusahan dalam konsorsium IBH memiliki spesialis masing-masing. Ada yang fokus pada tahap hulu, dan ada juga yang fokus pada tahap hilir.
 


Latar Belakang Itech Forum dan Indonesianisme Summit


Ketua Ikatan Alumni ITB Ridwan Djamaluddin menjelaskan dilaksanakannya Itech Forum dan Indonesianisme Summit bertujuan untuk menciptakan ekosistem kepada alumni ITB dan juga yang baru lulus, sehingga memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan.
 
Ridwan menyoroti banyak lulusan ITB yang mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Tidak sedikit juga dari antara mereka yang berkontribusi menciptakan suatu produk unggulan, lalu Indonesia mengimpornya.
 
Selain itu, forum ini juga memberikan edukasi kepada publik bahwa dengan teknologi, negara bisa menjadi lebih maju. "Kita gak bisa jadi pedagang saja, karena pada dasarya negara kita besar," ucap Ridwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan