Ilustrasi. Foto: MI/Angga Yuniar
Ilustrasi. Foto: MI/Angga Yuniar

Kebijakan PPKM Hambat Tingkat Konsumsi Masyarakat

Husen Miftahudin • 21 Januari 2021 18:13
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat tingkat konsumsi masyarakat melempem.
 
Kebijakan pembatasan aktivitas sosial masyarakat ini berlaku di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021.
 
"Konsumsi masyarakat masih naik, tapi tingkat kenaikannya sedikit lebih rendah dengan yang kami perkirakan," ujar Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan secara virtual, Kamis, 21 Januari 2021.

Selain itu, penerapan kebijakan PPKM juga berpengaruh terhadap ekspektasi penjualan eceran dan ekspektasi konsumen. Meskipun masih naik, namun tingkat kenaikannya lebih rendah dari perkiraan bank sentral.
 
Adapun realisasi kinerja penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada November 2020 tumbuh minus 1,2 persen (mtm). Untuk IPR Desember 2020 diprakirakan tumbuh sebesar 2,9 persen (mtm). Namun secara tahunan kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 diprakirakan masih dalam fase kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar minus 20,7 persen (yoy).
 
Sementara itu, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih berada dalam zona pesimis (indeks di bawah 100). Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2020 sebesar 96,5.
 
"Kami juga mencermati Desember maupun Januari, dan ini berpengaruh pada mobilitas manusia karena kan episentrumnya covid-19. Tapi kami juga lihat seriusnya pemerintah, baik Presiden, Menteri Kesehatan, Satgas, dan kementerian lembaga, baik pusat maupun daerah untuk menerapkan disiplin protokol covid-19 dan menyukseskan vaksinasi," paparnya.
 
Di sisi lain, Perry menilai bahwa aktivitas perekonomian akan terus membaik dengan berbagai indikator seperti kinerja ekspor dan impor yang cukup tinggi. Bahkan kenaikan ekspor di Desember 2020 merupakan yang tertinggi sejak 2013.
 
"Ekspor Desember 2020 mencapai USD16,5 miliar atau tumbuh 14,6 persen, dan ini mendukung pemulihan ekonomi nasional. Kemudian ekspansi fiskal, kami cermati Menkeu dan kementerian lembaga terus akselerasi ekspansi fiskal," pungkas Perry. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan