Hal ini khususnya untuk tiga perusahaan yang akan terlibat di dalamnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, 8 Februari 2021, Sri Mulyani berkata holding BUMN untuk UMi akan mempertahankan keunggulan perusahaan terlibat yakni BRI, PNM, dan Pegadaian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sri Mulyani pun menjamin kanibalisasi perusahaan tidak akan terjadi dalam integrasi tersebut. "Ketika kami sampaikan ke kementerian BUMN yang menyampaikan usulan holding, kami meyakinkan dengan memberikan beberapa rambu-rambu," tegasnya.
Dia menjelaskan, nanti akan dilakukan monitoring atau ikatan kontrak kinerja dengan manajemen yang baru, agar mereka betul-betul bisa merealisasikan klaim yang disampaikan pada saat pembahasannya.
"Ini adalah sinergi dari tiga bisnis model yang saling melengkapi, bukan saling kanibal atau saling me-merge," ujar Sri Mulyani.
Dia memastikan eksistensi PNM dan Pegadaian akan terjaga, dan bisnis kedua perusahaan ini tak akan sepenuhnya dicaplok BRI.
Sri Mulyani berkata, keberadaan holding justru memperkuat bisnis masing-masing perusahaan, terlebih karena adanya kekuatan existing BRI sebagai bank dengan jaringan luas dan kemampuan besar dalam mengumpulkan dana murah.
Menurut dia integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM nanti akan menerapkan model co-existence. Sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.
"Jadi itu sinergi atau mutualisme tidak kemudian saling mengambilalih. Bentuk ko-eksistensi ini akan kami wujudkan dalam bentuk KPI, tadi ada dari sisi manajemen maupun dari Kementerian BUMN menjanjikan bahwa model kerja mereka justru akan semakin diperkuat. Nanti KPI yang ada kuantifikasinya akan kami translate dan karena kami belum lihat detail framing-nya, timing-nya kapan, ini nanti yang akan kami kejar dalam pemberian approval holding tersebut," pungkasnya.